Teknologi digital berkembang begitu pesat saat ini dan apa yang kita lakukan dalam keseharian tidak pernah lepas dengan hal tersebut. Berbagai gadget menjadi teman masyarakat modern, mulai dari smartphone, laptop, hingga komputer.
Aplikasi digital terus lahir untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Masyarakat modern tidak pernah bisa lepas menggunakan salah satu dari berikut: media sosial, belanja online, transportasi online, atau penyunting gambar dan video.
Sejauh ini sebagian besar dari kita masih menjadi pengguna aplikasi digital. Pernahkah terlintas di pikiran kita memanfaatkan peluang di era digital ini untuk menjadi pencipta aplikasi digital atau startup tersebut?
Sebuah seminar bertema "How to be a digitalpreneur" diselenggarakan oleh Sinar Mas Land dan Apple Developers Academy pada Jumat, 28 September yang lalu di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Serpong Tangerang.
Inspirasi dari Alamanda Shantika
Pembicara pertama pada seminar ini adalah Alamanda Shantika. Wanita muda yang baru berusia 30 tahun ini adalah founder Binar Academy dan ex Vice President Go-Jek Indonesia. Kisah hidupnya bisa menjadi inspirasi bagi generasi milenial saat ini.
Alamanda bukanlah berasal dari keluarga yang mampu. Untuk bayar biaya kuliah saja tidak ada. Segala usaha dilakukannya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, mulai dari berjualan DVD hingga tokek.
Alamanda sejak kecil memang tertarik dengan komputer dan penasaran bagaimana cara membuat website. Pada usia 14 tahun tersebut ia mulai belajar coding, dan saat lulus SMU ia memilih jurusan yang terkait dengan teknologi komputer tersebut.
Alamanda memulai karier di bidang teknologi dengan mendirikan startup pada saat berusia 21 tahun dengan mendirikan e-commerce untuk brand fashion. Ia kemudian membentuk 200 website dalam tiga tahun.
Karena belum siap membangun perusahaan sendiri, Alamanda kemudian bekerja di perusahaan orang lain, seperti Kartuku. Saat berada di Kartuku inilah ia bertemu Nadiem Makarim. Dan ketika Nadiem keluar dari Kartuku, Alamanda diajak untuk membuat aplikasi Go-Jek.Â
Pada masa-masa awal bekerja di Go-Jek, Alamanda sempat terpikir untuk berhenti. Namun Nadiem berhasil meyakinkannya untuk bertahan, bahwa Go-Jek suatu saat akan memberikan lapangan kerja bagi ribuan driver untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga.