Sudah 7 tahun lamanya saya bergabung dengan Kompasiana, blog dengan penulis berjumlah ribuan ini. Sepanjang waktu tersebut saya menulis tidak hanya di satu kanal tertentu saja.Â
Ketika saya ingin menulis tentang sesuatu hal yang didasari pengalaman pribadi atau peristiwa hangat yang tengah terjadi di masyarakat, maka saya pun menulisnya. Mulai dari topik olahraga, sosial budaya, tekno, lingkungan, traveling, kuliner, hingga politik.
Saya lebih suka membuat tulisan yang didasari pengalaman pribadi, misalnya tentang traveling. Menceritakan apa yang saya lihat, dengar atau rasa saat traveling sungguh menyenangkan. Proses menulisnya juga lancar karena sumber tulisannya adalah diri sendiri, tidak banyak melibatkan orang lain.Â
Sebagian besar traveling yang saya lakukan adalah solo traveling, meski ada beberapa yang saya lakukan bersama-sama rombongan. Kisah saat saya berkunjung ke Pulau Lengkuas di Belitung yang sangat indah, menyusuri jejak sejarah di Bengkulu, atau ketika secara tidak sengaja bermalam di rumah mantan staf paspampres di Sukabumi merupakan kisah yang saya alami saat melakukan solo traveling.
Ketika saya berkunjung ke Lembah Harau. Seusai kunjungan tersebut saya hendak kembali ke Padang dan di perjalanan saya melihat warga setempat tengah melakukan pacu jawi. Tanpa perlu banyak berpikir saya sore itu langsung turun dari kendaraan dan berbaur dengan masyarakat menyaksikan keseruan pacu jawi tersebut. Tak mengapa bagi saya meski setelah itu saya terpaksa tiba di Padang malam hari.
Tentu akan lain ceritanya jika saya pergi dalam rombongan. Perubahan rencana seperti itu perlu dibicarakan dengan orang lain. Makin banyak orang tentunya makin banyak pendapat dan bisa makin lama mengambil keputusan. Ribet tentunya.
Karena alasan malas ribet, saya juga jarang membawa banyak perlengkapan saat traveling. Cukup satu tas ransel untuk tempat pakaian, dan satu tas kecil untuk tempat ponsel atau kamera saku. Dengan ponsel dan kamera saku inilah saya mengambil gambar selama perjalanan.
Sepulang traveling dan tiba di rumah, saya akan menceritakan kembali pengalaman tersebut di blog. Foto-foto dari ponsel dan kamera saku saya pindahkan ke laptop, kemudian saya mulai menulis kalimat demi kalimat di laptop tersebut.
Saya jarang membawa laptop saat traveling. Alasannya karena saya tidak mau laptop yang lumayan berat dan makan tempat tersebut mengurangi kenyamanan. Apalagi jika terjadi suatu masalah yang bisa membuat laptop jatuh, pasti jadi ribet. Karena berat, makan tempat dan ribet itulah maka laptop hampir tidak pernah saya bawa traveling.
Bagaimana jika ada laptop yang ringan dan tidak makan tempat?
Sebagai solo traveler yang ogah ribet, sejauh ini saya belum terpikir untuk menyertakan laptop sebagai salah satu barang yang perlu dibawa saat traveling. Hingga akhirnya pada sebuah acara blogger gathering yang dilaksanakan di kawasan BSD Tangerang, saya diperlihatkan sesuatu yang akan membuat saya berubah pikiran.
ASUS ZenBook UX331UAL mempunyai bobot 985 gram saja, kurang dari bobot sepasang sepatu yang sering saya pakai. Dan yang luar biasa juga adalah tebalnya yang hanya 13,9 milimeter. Material penyusunnya dari magnesium-aluminum alloy yang membuatnya sangat kuat dan ringan, yaitu 33% lebih ringan dari laptop pada umumnya.Â
Daya tahan yang kuat membuat laptop tangguh dan solid ini cocok digunakan oleh segmen korporasi industri manapun di mana kehandalan dan perlindungan data merupakan hal yang sangat esensial.
Pada acara blogger gathering yang saya hadiri, laptop dijatuhkan dari ketinggian sekitar 1,5 meter dan diinjak-injak salah satu blogger yang berat tubuhnya sekitar 100 kilogram. Setelah mengalami 'perbuatan yang tidak menyenangkan' tersebut, laptop tetap berfungsi dengan baik.Â
Pada video yang diunggah di akun Youtube Raditya Dika, laptop ini diuji secara ekstrim dengan cara dibanting, dilempar bahkan dilindas sepeda motor. Dan laptop yang tersedia dalam 2 warna yaitu deep dive blue, dan rose gold ini tetap berfungsi dengan baik.
Meski memiliki ukuran yang ringkas, tidak ada kompromi untuk urusan performa. ZenBook UX331UAL diperkuat oleh prosesor tercepat Intel Core i generasi ke-8. Demi menopang performa tinggi yang ditawarkan, ASUS memadankan prosesor tersebut dengan RAM tercepat DDR4 2133MHz serta penyimpanan kecepatan tinggi dan handal, berbasis M.2 SSD.
Ada hal yang sangat penting namun jarang diperhatikan, yaitu kemampuan Wi-Fi. Â ZenBook 1UX331UAL memiliki fitur Wi-Fi Master yang membuat laptop ini mampu mendapatkan kecepatan transfer yang lebih tinggi dan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan laptop lain pada umumnya.
Spesifikasi lengkap ASUS ZenBook UX331UAL sebagai berikut:
Main Spec.: ASUS ZenBook UX331UAL
CPU: Intel Core i5-8250U Processor, 6M Cache, up to 3.40 GHz
Operating System: Windows 10 Home
Memory: 8GB LPDDR3 2133MHz SDRAM
Storage: 256GB SATA3 M.2 SSD
Display: 13.3" (16:9) LED backlit FHD (1920x1080) 60Hz, Ultra Slim 300nits
Graphics: Integrated Intel UHD Graphics 620
Input/Output: 1x micro SD card, 1x audio jack COMBO, 1x Type C USB3.0 (USB3.1 GEN1), 2x Type A USB3.1 (GEN1), 1x HDMI, Support HDMI 1.4
Camera: VGA Web Camera
Connectivity: Built-in Bluetooth V4.2, Integrated 802.11 AC (2x2)
Audio: Built-in Stereo 1 W Speakers And Array Microphone, ASUS SonicMaster Technology: Support Windows 10 Cortana with Voice, Harman kardon
Battery: 50 Whrs Polymer Battery
Dimension: 310 x 216 x 13.9 mm (WxDxH)
Weight: 985gr with Battery
Colors: Deep Dive Blue, Rose Gold
Price: Rp14.299.000
Warranty: 2 tahun garansi globalÂ
Dengan segala kelebihan yang dimiliki tersebut, ASUS Zenbook UX331UAL yang langsing, cantik, dan handal ini bisa menjadi travel companion bagi seorang solo traveler yang ogah ribet. Laptop ini telah berhasil membuat saya jatuh hati dan menjadi laptop impian saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H