Pesta sepakbola terbesar sejagad raya telah memasuki babak semifinal. Empat tim terbaik bersiap melakoni laga mulai Selasa malam ini, atau Rabu dini hari waktu Indonesia. Perancis, Belgia, Kroasia, dan Inggris akan melakoni dua laga terakhir mereka di Piala Dunia 2018.
Tulisan seri ke-3 ini akan berfokus pada laga semifinal pertama yang mempertemukan Perancis dengan Belgia di Saint Petersburg Stadium. Pada tulisan seri pertama, dua tim inilah yang saya prediksi bisa lolos dari babak perempat final.
Perancis sukses menggagalkan juara dunia 2 kali, Uruguay dengan lesakan dua gol tanpa balas. Sedangkan Belgia sukses memulangkan tim favorit sekaligus juara 5 kali, Brazil dengan keunggulan 2-1.
Perjumpaan Perancis dengan Belgia di semifinal Rusia 2018 ini adalah perjumpaan pertama di Piala Dunia setelah Meksiko 1986. Keduanya menjadi tim yang gagal di semifinal dan akhirnya memainkan laga playoff untuk perebutan juara ketiga.
Adalah Jan Cuelemans yang menciptakan skor pertama pada menit 11 untuk membawa keunggulan bagi Belgia. Namun skor 1-0 ini hanya bertahan 16 menit. Perancis pada menit ke-27 menyamakan kedudukan melalui Jean-Marv Ferreri, bahkan berbalik unggul lewat gol Jean-Pierre Papin di menit 43.
Memasuki babak kedua, Belgia tampil habis-habisan untuk menyamakan kedudukan. Hasilnya pada menit 73 Nico Claesen berhasil menciptakan gol, skor 2-2. Hasil imbang ini bertahan hingga babak kedua usai dan laga harus dilanjutkan ke masa perpanjangan waktu.
Perancis akhirnya memenangi laga ini setelah berhasil menciptakan 2 gol yang terjadi pada menit 104 oleh Bernard Genghini dan menit 111 oleh Manuel Amoros. Perancis pun finish di pisisi ke-3 Piala Dunia 1986.
Dalam lima pertemuan terakhir, timnas Perancis hanya menang sekali atas Belgia. Dua pertandingan lainnya dimenangkan oleh Belgia dan dua sisanya berakhit seri.
Pada Piala Dunia 2018, Perancis termasuk tim yang berisikan pemain termuda setelah Nigeria, dengan rata-rata usia 26 tahun. Sementara tim Belgia bermaterikan pemain dengan rata-rata usia 27.6 tahun, usia ideal untuk sebuah tim sepakbola.
Pelatih Perancis, Didier Deschamp membuat keputusan berani dengan memainkan Benjamin Pavard di sisi kanan dan Lucaz Hernandez di sisi kiri. Keduanya baru berusia 22 tahun dan baru memiliki penampilan internasional sebanyak 20 kali.
Sedangkan Roberto Martinez sempat diragukan kapasitasnya saat pertama kali ditunjuk melatih tim Belgia. Pada Agustus 2016, Martinez bergabung dengan Belgia setelah dipecat dari tim Everton. Martinez memulai kiprahnya dengan kekalahan 0-2 atas Spanyol, namun setelah itu Belgia tak terkalahkan dalam 23 laga dengan mencetak 78 gol