Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Christian Hadinata, Legenda Sekaligus Peraih Emas Terbanyak Bulutangkis Asian Games

5 Juli 2018   18:20 Diperbarui: 6 Juli 2018   01:14 3404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juara di Olimpiade Munich 1972

Christian memang dikenal sebagai pemain yang sering berganti pasangan, namun membawa kemenangan. Ade Chandra, Boby Ertanto, Lius Pongoh, Liem Swie King, dan Icuk Sugiarto pernah menjadi tandemnya di ganda putra. Sementara di ganda campuran, Christian pernah berduet dengan Retno Kustijah, Imelda Wiguna, dan Ivana Lie.

Banyak gelar sudah diraihnya, mulai dari tingkat regional seperti SEA Games dan Asian Games, hingga gelar bergengsi tingkat internasional seperti All England, Thomas Cup, Kejuaran Dunia, dan Olimpiade.

Bulutangkis memang secara resmi dipertandingkan pertama kalinya di Olimpiade Barcelona 1992. Namun 20 tahun sebelumnya di Munich 1972, bulutangkis sudah dipertandingkan meski masih bersifat demonstrasi. Sedangkan di Seoul 1988 bulutangkis dipertandingkan dan sifatnya ekshibisi.

Di Munich 1972, ada 4 nomor bulutangkis yang dipertandingkan. Indonesia berhasil membawa 2 gelar juara yaitu di nomor tunggal putra (Rudy Hartono) dan ganda putra (Christian Hadinata/Ade Chandra). Di nomor ganda Campuran, Christian Hadinata/Utami Dewi hanya sampai babak semifinal saja. Utami Dewi sendiri juga tampil di tunggal putri dan mencapai babak final, namun kalah oleh pemain Jepang Noriko Nakayama.

Pelatih ganda putra terbaik

Setelah pensiun sebagai pemain, Christian Hadinata masih tidak lepas dari dunia bulutangkis. Ia menjadi pelatih ganda putra dan sudah banyak pasangan yang diantarkannya menjadi juara.

Pada Olimpiade 1992 di Barcelona, ia berhasil mengantarkan Eddy Hartono/Gunawan meraih perak. Di Atlanta 1996, medali emas akhirnya diraih lewat Ricky Subagja/Rexy Mainaky. 

Ia juga berhasil membawa anak didiknya mencetak all Indonesian semifinal di Japan Open 1996, yaitu pasangan Tony Gunawan/Rudy Wijaya, Bambang Suprianto/Gunawan, Ricky Subagja/Rexy Mainaky, dan Antonius/Denny Kantono

Salah satu prestasi yang tak terlupakan sebagai pelatih ketika mengantarkan Indonesia meraih Piala Thomas 1998 di Hong Kong. Padahal waktu itu Indoneaia baru saja dilanda krisis dan berbagai kerusuhan.

Sektor ganda dan peluang di Asian Games 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun