Hujan mengguyur Parangtritis sejak pagi. Hari Senin itu adalah hari terakhirku di Yogyakarta sebelum kembali ke Tangerang nanti sore. Aku bermalas-malasan saja di kamar hotel sambil menunggu hujan reda. Pegal di kedua kaki juga masih terasa. Jam 1 siang lewat hujan reda dan aku meninggalkan hotel dengan bersepeda motor.
Tiga puluh menit bersepeda motor, aku pun tiba di tempat yang aku tuju di Jl Parangtritis KM 15. Dari dalam ransel, aku keluarkan medali finisher yang aku peroleh saat lomba kemarin. Karena dari awal aku sudah berjanji bahwa lomba lari kemarin adalah untuk adikku, maka kini saatnya aku berikan medali itu untuknya.
Perlahan aku mendekati peristirahatan adikku. Rangkaian bunga krisan ada disitu, dari keluarga di Bantul yang kemarin datang berkunjung. Bunga-bunga berwarna putih itu terlihat masih segar dan indah, meski agak kotor karena terkena hujan. Aku bersihkan patok kayu berpelitur warna coklat itu, membaca huruf demi huruf yang terpahat di atasnya. Dan ku kalungkan medali itu, medali untuk adikku. Aku bangga bisa menyelesaikan lomba untuknya.
We love you. Always love you
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H