Tiga teman saya berangkat mudik dari kota dan waktu yang berbeda pada tanggal 11 juli 2015 (H-6). Ichsan (Jakarta) berangkat pukul 04.30, Yanie (Bekasi) pukul 16.30 dan Maafianto (Tangerang) pukul 20.00. Ichsan tiba di Cirebon pada pukul 10.00 (dengan beristirahat di rest area selama 1,5 jam), Yanie tiba pukul 20.00 (istirahat 1 jam) dan Maafianto tiba pukul 00.00. Sangat lancar, begitulah perjalanan mudik melintasi tol Cipali pada tanggal 11 Juli 2015.
Â
Pada H-5 atau tanggal 12 Juli 2015, kondisi jalan yang lancar juga masih terjadi. Dua teman saya yang kebetulan bernama Agus, butuh sekitar 4 jam untuk perjalanan pagi hari dari Jakarta hingga tiba di Cirebon. Sementara pada malam harinya, Ardie (Tangerang) berangkat pukul 23.00 dan hanya memerlukan waktu 3 jam untuk sampai ke Cirebon.
Â
Wahyu S., Budiman, Purnanto, Fauzi dan Rohmat melakukan perjalanan mudik pada H-3 (tanggal 14 Juli 2015). Wahyu yang berangkat dari Tangerang pukul 00.30 tiba di Cirebon pukul 07.30. Budiman (Tangerang)berangkat pukul 04.15 dan tiba di Cirebon pukul 10.00, dengan istirahat selama 45 menit. Purnanto berangkat dari Jakarta pukul 10.00 dan tiba di Cirebon pukul 14.00. Fauzi berangkat dari Tangerang pukul 15.00 dan tiba di Cirebon pukul 21.30.
Â
Tanggal 14 Juli malam, arus mudik mulai menunjukkan kenaikan. Hal ini tentunya berhubungan dengan masa libur lebaran di beberapa perusahaan yang dimulai 3 hari sebelum hari raya. Berbeda dengan teman-teman lainnya yang membutuhkan waktu yang masih tergolong wajar untuk tiba di Cirebon, Rohmat (Tangerang) yang berangkat pukul 22.00 mengalami kemacetan yang cukup serus, hingga harus memutuskan untuk beristirahat / tidur di rest area Cikarang.
Â
Tanggal 15 Juli pagi, Rohmat melanjutkan perjalanan dan kembali menemui kemacetan cukup panjang menjelang Palimanan dan baru pada pukul 15.00 tiba di Cirebon. Di Cirebon ini Rohmat menjemput saya yang sebelumnya menggunakan kereta api Jakarta-Cirebon dan berwisata sejenak di kota udang ini. Selanjutnya mengambil jalur pantura Cirebon, kondisi padat merayap terus berlanjut hingga tiba di Tegal pukul 01.00 keesokan harinya (16 Juli) dan kami terpaksa menginap di hotel.
Â
Kondisi kemacetan serupa pada H-3 dan H-2 juga dialami oleh Wahyu H. Berangkat tanggal 15 Juli pukul 00.00 dari Tangerang, Wahyu harus menempuh perjalanan 27 jam untuk tiba di Rembang, Jawa Tengah tangal 16 Juli pukul 03.00 (normalnya butuh 14 jam). Kemacetan memaksa Wahyu keluar tol di Sumberjaya (sebelum exit Palimanan)dan melintas di jalur Pantura, sebelum masuk lagi ke tol Plumbon.