Melihat suatu permasalahan dalam kehidupan bisa dilakukan dalam berbagai sudut pandang. Apakah kita memiliki sudut pandang seperti orang kebanyakan, atau mungkin kita mengambil sudut pandang lain yang terkesan tidak wajar bahkan bisa dikatakan aneh.
Demikian juga dalam memotret, kita juga bebas mengambil yang sebebas-bebasnya. Semua akan menghasilkan suatu gambar yang memiliki kekhasan sendiri. Seperti tema Weekly Photo Challenge yang diusung oleh Kampretos untuk minggu ini mengenai shooting angle, dikatakan bahwa:
"Semua sudut pengambilan dapat menghasilkan gambar yang benar. Tapi sepertinya hanya ada satu dua sudut yang memberikan sensasi tersendiri bagi foto kita, tak jenuh dipandang, dan meninggalkan memori di kepala."
Nah, untuk menjawab tantangan kali ini, saya mencoba berbagi beberapa foto yang saya ambil dari sudut rendah (low angle). Karena menggunakan kamera ponsel dan saku, tentunya hasil tak sehebat dengan SLR.
[caption id="attachment_191323" align="aligncenter" width="540" caption="(Rumah Tetangga - dok. pribadi)"][/caption]
Ini adalah rumah tetangga yang berada di hook, dan saya tertarik dengan warna cat rumah ini. Hijau muda, jingga, kuning, biru muda dan putih cukup atraktif dan memberikan kesan segar. Kabel-kabel listrik yang bersliweran dan juga latar belakang langit dengan awannya cukup menarik untuk difoto.
[caption id="attachment_191324" align="aligncenter" width="360" caption="(Morning in The Forest - dok. pribadi)"]
Saat ber-camping bersama beberapa teman di sebuah hutan, saya pun mengambil foto seorang teman tersebut. Foto ini saya ambil secara candid ketika teman saya tersebut sedang berdiri. Dengan mengambil posisi telentang di tikar, saya pun menjepretnya. Latar belakang pohon-pohon pinus menjadikan foto ini segar untuk dilihat.
[caption id="attachment_191325" align="aligncenter" width="540" caption="(Romeo and Siluet - dok. pribadi)"]
Melihat seorang teman sedang berdiri memotret di suatu pantai, dan kebetulan langit dengan awan dan sinar matahari yang menawan, saya pun buru-buru memotretnya agar tidak kehilangan momen yang cukup unik ini. Dengan mengambil posisi jongkok dan celana basah terkena air laut, akhirnya jadilah foto siluet ini yang saya ambil ketika mengunjungi Anak Krakatau dan pulau-pulau sekitarnya bulan Juni silam.
[caption id="attachment_191326" align="aligncenter" width="540" caption="(Si Bolang - dok. pribadi)"]
Foto saya ambil saat berkunjung ke Karimun Jawa tahun 2011 lalu. Salah seorang anak yang juga satu rombongan dengan saya, sedang berdiri di atas batu. Saya pun mengambilnya dari sudut rendah, tak peduli resikonya harus mengalami celana basah terkena air laut. Kondisi langit yang cerah dengan gumpalan-gumpalan awan menambah kesan keceriaan dalam foto ini.
[caption id="attachment_191329" align="aligncenter" width="400" caption="(Prosesi - dok. pribadi)"]
Sebuah prosesi pernikahan dengan adat Jogja. Kerabat-kerabat dari mempelai mengenakan pakaian daerah yang anggun. Saya termasuk salah satu rombongan berpakaian Jawa ini. Foto atas, menggambarkan ketika rombongan memasuki gereja, sedangkan foto bawah adaah ketika kedua mempelai mengucapkan janji pernikahan. Kesulitan mengambil foto ini adalah cukup merepotkannya saat saya harus jongkok dengan mengenakan pakaian Jawa.
[caption id="attachment_191332" align="aligncenter" width="400" caption="(Follow - dok. pribadi)"]
Itulah beberapa foto dengan sudut pengambilan rendah, namun memberikan kesan dan cita rasa yang unik. Tentunya masih dalam proses belajar, dan mohon petunjuk serta masukan dari rekan-rekan semua untuk foto-foto di atas.
***
Untuk melihat karya-karya lainnya, silakan mengunjungi halaman Weekly Photo Challenge: Shooting Angle.