Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Homesick

1 Juli 2012   16:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:22 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku masih saja duduk di depan laptop sambil menunggu final Euro dini hari nanti. Teh panas yang ada di gelas sudah menjadi dingin sejak kubuat setengah jam lalu. Kacang kulit yang ada di piring setengahnya sudah kunikmati, dan kulit-kulitnya kubiarkan menyampah di samping piring. Jam yang tergantung di dinding hampir menunjukkan jam 12 malam. Tak lama lagi hari yang baru akan segera dimulai. Sebuah lagu favoritku pun mengalun merdu dari pemutar mp3. Dengan indahnya Michael Buble melantunkan larik demi larik lagu itu.

Another summer day Has come and gone away In Paris and Rome But I wanna go home Hmmmm ...

May be surrounded by A million people I Still feel all alone I just wanna go home Oh, I miss you, you know

...

Lagi di Paris atau Roma? Ah, tentu saja bukan! Aku hanya sedang di sebuah kota di sebelah barat Jakarta. Dan entah kenapa lagu itu kuputar berulang-ulang malam ini, sambil aku membuka-buka album foto yang ada di folder laptop. Foto-foto tentang keluargaku yang berada di sebuah kota kecil di Jawa Tengah.

[caption id="attachment_185821" align="aligncenter" width="548" caption="We love grandma (dok. pribadi)"][/caption]

Ini adalah foto yang aku ambil saat libur lebaran beberapa tahun lalu. Mungkin sekitar tahun 2006. Atau tahun 2007, entahlah, aku tidak ingat pastinya. Wanita yang berada di tengah itu adalah nenekku, sementara ketiga bocah laki-laki tersebut adalah keponakanku. Masa-masa penuh keindahan dan kemesraan antara nenekku dan cicitnya seperti ini tak mungkin bisa lagi aku lihat. Nenekku yang juga sering mengasuhku dan cucu-cucunya yang lain, telah meninggalkan kami bulan April yang lalu dalam usia 80.

Si Buble terus melantunkan lagunya. Aku pun melanjutkan kembali melihat foto-foto yang lain. Beberapa foto keponakanku yang aku ambil dengan kamera digital beberapa tahun lalu begitu menarik untuk dilihat. Ekspresi polos seorang bocah yang tanpa dibuat-buat memang seringkali membuatku tersenyum sendiri.

Yang pertama adalah keponakanku yang bernama 'IS'. Waktu itu dia masih berusia satu tahun dan belum bisa berjalan dengan sempurna. Saat dia berpegangan pada tembok dan menoleh ke belakang, aku pun berhasil memotretnya. Lihatlah ekspresinya, benar-benar alami. Senyuman manisnya dan matanya yang berbinar, begitu menggemaskan.

[caption id="attachment_185822" align="aligncenter" width="448" caption="dok. pribadi"]

1341159378288369289
1341159378288369289
[/caption]

Ada lagi keponakanku yang lain. Namanya IB, dan ada satu foto yang aku suka. Foto ini aku ambil saat dia berusia sekitar satu tahun. Rambut yang tumbuh di kepalanya masih tipis. Saat dia sedang duduk di kasur, aku berhasil mengabadikan gambarnya. Pipinya yang gemuk dan matanya yang bulat serta senyumannya benar-benar menggemaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun