Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perbandingan Harga BBM Indonesia dan Negara ASEAN

19 November 2014   10:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:26 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: http://assets.kompas.com/data/photo/2014/11/17/221725920141117DAN121780x390.jpg

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="sumber: https://assets.kompas.com/data/photo/2014/11/17/221725920141117DAN121780x390.jpg"][/caption]

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi telah resmi diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin malam yang lalu. Premium dan Solar mengalami kenaikan masing-masing sebesar Rp 2000, menjadi Rp 8500 dan Rp 7500. Reaksi atas kenaikan ini pun bermacam, ada demo mahasiswa, kritik dari tokoh-tokoh politik, hingga pemberitaan di media mengenai perbandingan harga BBM di negara kita dengan negara tetangga.

Kompas.com sebagai salah satu media yang saya anggap kredibel, menuliskan hal tersebut di sini. Berikut kutipannya:

Dengan kenaikan harga premium menjadi Rp 8.500 per liter, harga BBM bersubsidi kita lebih mahal dibandingkan dengan Malaysia. Di Malaysia, harga bensin RON 95 dan solar diesel saat ini masing-masing sebesar 2,30 ringgit (sekitar Rp 8.400) dan 2,20 ringgit (Rp 8.100) per liter.

Alhasil, bensin premium yang memiliki RON 88 di Indonesia lebih mahal dari bensin di Malaysia yang memiliki RON 95. Sedangkan solar di Indonesia relatif lebih murah dari Malaysia. Sedangkan harga BBM non-subsidi, yakni Pertamax Plus yang sama-sama memiliki RON 95, masih lebih mahal dari Malaysia. Di Indonesia, harga Pertamax Plus per Senin (17/11/2014) yaitu Rp 11.600 per liter.

Tertarik untuk mengembangkan lebih lanjut mengenai informasi harga BBM di beberapa negara ASEAN, saya melakukan pun pencarian di internet dan berhasil menemukan apa yang saya butuhkan tersebut. Berikut adalah harga  BBM di Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam saat ini, dengan nilai tukar atau kurs per 18 Nopember 2014 dengan menggunakan converter dari finance.yahoo.com

Malaysia (RM 1 = Rp. 3635) Harga untuk RON 97 sebesar RM 2,55 (Rp. 9269,5), RON 95 sebesar RM 2,3 (Rp. 8360,5), Diesel sebesar RM 2,2 (Rp. 7997)

Singapura (S$ 1 = Rp. 9406) RON 98 = S$ 2,17 (Rp. 20411,02), RON 95 = S$ 2,05 (Rp. 19282,3), RON 92 = S$ 2,01 (Rp. 18906,06) dan Diesel = S$ 1,5 (Rp. 14109)

Thailand (Baht 1 = Rp. 372) RON 95 = Baht 41,66 (Rp. 15497,52) dan Diesel = Baht 29,39 (Rp. 10933,08)

Filipina (Peso 1 = Rp. 271) RON 95 = Peso 45,45 (Rp. 12316,95), RON 91 = Peso 44.15 (Rp. 11964,65), dan Diesel = Peso 35,81 (RP. 9704,51)

Vietnam (Dong 1 = Rp. 0,5709) RON 95 = Dong 21990 (Rp. 12554,09), RON 92 = Dong 21390 (Rp. 12211,55) dan Diesel = Dong 19240 (Rp. 10984,12)

Dengan menggunakan tabel sederhana, maka harga BBM saat ini di Indonesia dan beberapa negara ASEAN setelah dikonversi ke rupiah sebagai berikut:

14163393631509064979
14163393631509064979
Dok. pribadi

Dapat kita lihat bahwa harga per liter untuk Pertamax Plus (RON 95) di Indonesia saat ini sebesar Rp 11600 memang lebih mahal dibandingkan dengan Malaysia, namun lebih murah bila dibandingkan dengan Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Sementara untuk Pertamax (RON 92) di Indonesia seharga Rp 10200 lebih murah dibandingkan dengan Singapura dan Vietnam.

Untuk BBM bersubsidi, harga per liter solar di Indonesia (Rp. 7500) adalah yang paling murah dari kelima negara lainnya. Sementara untuk Premium dengan RON 88 seharga Rp. 8500 per liter, harga ini lebih mahal dibandingkan dengan di Malaysia (dengan RON 95 seharga Rp. 8360,5 yang kualitasnya lebih bagus daripada Premium), tetapi harga Premium tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan harga solar (yang kualitasnya lebih rendah dibanding Premium) di Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam.

Perubahan Harga selama Tahun 2014

Berbeda dengan Indonesia, kelima negara ASEAN tersebut mengalami perubahan harga BBM hampir setiap bulannya di tahun 2014, juga di tahun sebelumnya.  Sementara Indonesia baru mengalami perubahan harga BBM pada bulan Nopember 2014 ini.

14163394411886493283
14163394411886493283
Dok. pribadi

14163397331795048109
14163397331795048109
Dok. pribadi

Jika dilihat dari trend perubahan, memang harga bahan bakar di negara ASEAN lainnya cenderung turun di bulan Nopember ini sementara di Indonesia malah naik. Tidak mengherankan bila muncul komentar, mengapa harga bahan bakar di Indonesia bisa naik (di bulan ini) sementara negara-negara tetangga menurunkan harga sehubungan dengan harga minyak dunia yang memang sedang turun saat ini. Namun jika dilihat secara keseluruhan selama tahun 2014 ini, harga BBM kita yang stabil dan masih (jauh) di bawah negara-negara tersebut. Tentunya hal ini tidak terlepas dari berbagai pertimbangan yang mendasari kebijakan masing-masing negara dalam menentukan harga bahan bakar tersebut.

Semoga data-data di atas bisa bermanfaat dan membuat kita bijak dalam menanggapi kenaikan bahan bakar.

Sumber: 1. http://blog.galvintan.com/malaysian-fuel-price-history/

2. https://www.facebook.com/PetrolWatchSingapore

3. http://www.pttplc.com/en/Media-Center/Oil-Price/pages/Bangkok-Oil-Price.aspx?s=1

4. https://www.doe.gov.ph/retail-pump-prices/retail-pump-prices-metro-manila?limitstart=0

5. http://www.petrolimex.com.vn/en-us/default.aspx

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun