Mohon tunggu...
daniel lopulalan
daniel lopulalan Mohon Tunggu... Penulis - Student of life

Belajar berbagi. Belajar untuk terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Data: Mata Uang Baru Abad Ini dan Pentingnya Merawat Harta Digital Anda

31 Juli 2023   23:00 Diperbarui: 31 Juli 2023   23:07 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Saat ini ketika seluruh kehidupan kita dikelilingi oleh kegiatan bersosial media, sebetulnya kita sudah masuk ke dalam sebuah industri pengolahan data yang sangat besar. Industri itu bergerak sedemikian cepat dalam memproduksi data, menyimpannya, membuat analisa dan kemudian mengolahnya menjadi kebutuhan bisnis tertentu.

Data sekarang sudah menjadi industri yang sangat besar. Setiap orang menghasilkan data setiap waktu di seluruh dunia. Dengan bertambanya infrastruktur teknologi dan meratanya kemampuan setiap orang membeli peralatan teknologi, data menjadi produk yang akan dihasilkan dari teknologi informasi.

Lalu apa yang  akan terjadi dengan product data yang sangat banyak ini ? seperti umumnya product, data juga akan disimpan, dan dikirimkan untuk digunakan. Bila sampai batas tertentu tidak dipakai, data akan dikeluarkan dari tempat penyimpanan.

Seperti juga sebuah product yang bisa menjadi product berbeda, data juga bisa menjadi data yang berbeda jika ditambahkan data lain, yang disebut dengan proses manipulasi data. Proses ini mirip dengan proses kloning pada manusia yang pada akhirnya akan membuat data menjadi product yang lebih banyak lagi membutuhkan ruang penyimpanan.

Bisnis penyimpanan data saat ini tidak lagi menjadi domain antar perusahaan besar, namun juga menjadi bisnis retail dari perusahaan besar ke setiap customernya. Setiap orang saat ini sudah ditawari tempat penyimpanan oleh perusahaan teknologi jaringan seperti Google atau Microsoft. 

Atau beberapa perusahaan gadget ataupun hardware seperti Huawei atau Xiaomi, saat ini sudah mulai menawarkan penyimpanan data di cloud milik mereka bila customer membeli product dan memerlukan data pemakaian untuk product tersebut.

Pemakaian data ini sebetulnya akan semakin masif dengan semakin canggihnya AI, Artificial Intelligence, yang akan dengan lebih cepat menarik data yang diperlukan, mengkombinasikan data ataupun memanipulasi data sesuai kebutuhan. Data yang dihasilkan dari hasil proses AI akan semakin memperkaya data yang ada, yang dengan demikian semakin menambah kebutuhan akan penyimpanan data.

Tujuan dari banyaknya data yang harus disimpan dan diolah sebetulnya mengerucut pada kebutuhan untuk personalisasi data. bagaimana data tersebut dapat dipakai dan digunakan secara efektif sesuai kebutuhan orang per orang di dunia. Kalau ada 3 milyar manusia, maka tentu ada 3 milyar  kebutuhan data yang sangat personal di dunia.

Saya sedang membayangkan, apa hal yang sangat dibutuhkan oleh seluruh manusia di dunia ? kalau menurut cerita hikayat Tiongkok, terdapat 4 unsur yang digunakan oleh seluruh manusia di dunia, yakni tanah, air, udara, dan api. Nah, sekarang hikayat itu menjadi 5 unsur, yakni tanah, air, udara ,api dan.... data. hehehe...

Data sendiri adalah sesuatu yang netral. Bisa untuk kebutuhan yang positif atau negatif. Karena tidak mudah untuk diolah dan diambil dari tempat penyimpanan, kebanyakan data digunakan oleh perusahaan besar  untuk kebutuhan bisnis. Kalau bukan perusahaan besar, biasanya data tersebut menjadi milik institusi negara. Bila ada seseorang yang berusaha mengambil dan mengolah data dari perusahaan atau instansi negara, entah untuk tujuan positif atau negatif, dia akan dianggap melakukan pencurian atau sering disebut dengan hacking.

Saat ini memang sudah didengungkan batasan kepemilikan data dalam bentuk property right. Data dianggap sebagai aset atau property. Namun dalam kenyataannya data masih sebuah product yang sulit diberi identitas. Karena itupun kita juga agak sulit untuk mengklaim pencurian data. Data seperti orang tanpa nama, siapa pun berhak mengklaim menjadi pemiliknya. 

Karena itu, menyimpan data dalam sebuah tempat privat yang menjadi milik kita sendiri sebetulnya ada hal yang penting. tentu saja itu hanya diperuntukkan untuk beberapa dokumen penting saja. Anggap saja itu seperti safe deposit box yang private dan secure buat dokumen pribadi kita.

Apapun itu, data sebetulnya menjadi hak individu yang harus dilindungi. Saat ini belum ada yang menganggap bahwa itu penting. Data masih seperti komoditas yang berguna untuk perusahaan besar atau instansi besar. Sedangkan individu hanya sebagai obyek dari penggunaan data.

Karena itu, menjadi tugas kita sendiri, masing masing dari kita, untuk menjaga data kita sendiri. Tempatkan data yang menurut kita privat dan penting pada tempat yang aman, seperti hardisk , agar itu lebih terjaga dan aman. Pasang password yang sederhana untuk diingat buat kita pribadi namun sulit ditemukan oleh orang lain. 

Semoga data anda tetap aman ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun