Adakah pengingat dengan menggunakan hal lain ? Pengingat dengan tanda visual banyak digunakan oleh nelayan sebagai penanda arah, atau penanda saatnya menangkap ikan, atau saatnya menepi karena badai.Â
Tanda visual itu bisa berbentuk bintang, atau rasi bintang, atau awan tebal. Atau bahkan bentuk matahari dan bulan pada saat gerhana, bulan sabit atau bulan mati.
Ternyata sebetulnya alam sudah memberikan kita banyak pengingat layaknya alarm jam weker untuk menginterupsi sesuatu yang sedang kita lakukan dengan nyaman.
Seperti misalnya naiknya temperatur bumi karena meningkatnya kadar karbon di atmosfir. Itu "alarm weker" yang berbunyi sebagai pengingat buat kita. Buat apa? Supaya kita sadar kalau polusi itu harus dicegah supaya suhu bumi tidak naik lagi.Â
Dengan "alarm weker" dalam bentuk panasnya suhu, kita akan terpaksa mengerem laju polusi untuk kehidupan yang lebih nyaman di bumi.
Mungkin kita tidak sadar, dan tertidur ngorok, saat menggunakan freon yang tidak ramah lingkungan, plastik yang sulit terurai, atau penggundulan hutan yang terus menerus.Â
Kita tidak sadar, sampai ada "pengingat dari jam weker" membangunkan kita dengan banjir, panas yang menyengat dan berkurangnya air bersih yang layak diminum.
Ebiet G Ade secara indah mengatakannya dalam sebaris syair dalam lagu Untuk Kita Renungkan,"Anak menjerit jerit, asap panas membakar, lahar dan badai menyapu bersih. Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat bahwa kita mesti banyak berbenah.."
Suara alarm weker yang berdering ternyata tidak hanya membangunkan kita di pagi hari untuk beraktifitas. Alarm weker juga adalah fenomena alam yang merupakan isyarat untuk berbenah, mengkoreksi diri untuk kehidupan manusia yang lebih baik.
Alarm weker bisa bersifat personal,  saat kita diingatkan dengan pertemuan dengan orang baru, situasi yang berbeda dan hal hal  yang menyenangkan atau menyedihkan.