Mohon tunggu...
danielleinad
danielleinad Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Lebih Buruk dari Korut - Bung Pra

6 Agustus 2014   21:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:15 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses adu debat tunggal -- kan cuma kubu dia yang debat kan? -- sudah menghabis banyak energi, waktu dan uang. Tapi itu belum seberapa. Bukan menjadi isu lagi, bahwa akibat ke-ngotot-an ini, sudah berapa banyak teman & bahkan sahabat jadi musuh, baik di dunia maya maupun nyata. Sudah berapa banyak pihak yang tadi nya bisa menjadi teman baik atau tetangga baik, malah jadi jaga jarak dan saling curiga.

Berikutnya, maka akan timbul pertanyaan, apa yang akan terjadi pada orang2 yang dengan segenap tumpah darah (katanya) mendukung bung Pra, jika akhirnya tetap kalah? Apa yang akan terjadi pada puluhan atau ratusan pengacara yang saat ini sedang membela bung Pra? jika kalah, kemungkinan besar meraka akan jadi pengangguran atau malah jadi pengacara yang ngurusin perkara gak bener.

Apa yang akan akan terjadi pada anggota partai atau petinggi partai yang terus pasang muka bermusuhan dengan partai pendukung presiden terpilih? Bisa jadi mereka -- yang akan jad DPR/DPRD -- akan terus adu debat di parlemen, karena sudah kepalang malu untuk mengaku kalah. Akibatnya apa? Negara ini akan tetap jalan ditempat.!!

===
Secara tidak langsung, proses ngotot ini sudah membuat celah keretakan persatuan bangsa. Tidak semua orang Indonesia pintar. Jika ini terus berlanjut, dikhawatirkan "hasutan" terhadap presiden terpilih, KPU dan Banwaslu keburu masuk ke hati mereka2 yang mendukung bung Pra. Jika sudah begini, orang tidak mau tau, apa pun yang dikerjakan kubu presiden terpilih, nantinya, pasti akan salah!!

Maka silahkan dipikirkan, siapa yang "akan" membuat negara ini menjadi seperti Korea Utara?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun