Di tengah perkembangan zaman yang begitu cepat, gaya berpakaian menjadi salah satu aspek yang terus berubah dan beradaptasi. Salah satu pakaian yang menarik perhatian khususnya anak muda adalah kebaya, yang merupakan kekayaan budaya Indonesia dan juga menjadi simbol "Feminitas dan Peran Sosial Wanita." Namun saat ini kebaya tradisional Indonesia harus bersaing dengan kebaya ber gaya Korea yang juga semakin populer terutama di kalangan anak muda zaman sekarang.
Apakah ini sebuah tren baru yang patut disambut dengan antusiasme, atau justru sebuah tanda mengkhawatirkan dari hilangnya keaslian budaya kita?
Kebaya Tradisional: Simbol Budaya Indonesia
 Yusuf Restu Wisuda (2024) mengatakan bahwa kebaya adalah simbol feminitas yang erat kaitannya dengan konstruksi sosial tentang peran perempuan dalam masyarakat. Pakaian ini dirancang untuk menonjolkan siluet tubuh wanita, mencerminkan idealitas tubuh feminin yang dianggap indah dan menarik dalam masyarakat Indonesia. Penggunaan kebaya tidak hanya terkait dengan kecantikan, tetapi juga dengan moralitas, kesopanan, dan kedudukan sosial. Sebagai bagian dari tradisi yang tetap hidup, kebaya tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap warisan budaya, tetapi juga menjadi alat bagi perempuan untuk mengekspresikan diri dalam berbagai konteks sosial dan budaya. Kebaya, dengan segala keindahannya, akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan identitas budaya Indonesia.
Kebaya "Korean Style" : Gaya Baru yang Menarik Banyak Perhatian
Perkembangan model kebaya saat ini bisa dibilang cukup unik. Salah satu perkembangan kebaya yang digemari oleh anak muda adalah "Korean Style". Adistya (2024), mengatakan bahwa Kebaya yang dikenal dengan sebutan Kebaya "Korean Style" ini memiliki model crop top. Kebaya "Korean style" yang bermodel crop top adalah varian kebaya yang menampilkan potongan atasan lebih pendek, biasanya sejajar dengan pinggang atau sedikit di atasnya. Berbeda dengan kebaya tradisional yang umumnya panjang hingga menutupi pinggul, kebaya model ini menonjolkan bagian perut. Desainnya sering kali menggabungkan elemen-elemen modern dengan kain tradisional, namun tetap mempertahankan beberapa ciri khas kebaya seperti penggunaan brokat atau renda. Model crop top ini menciptakan tampilan yang lebih trendy dan fashionable, tetapi juga memicu kontroversi karena dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai dan estetika kebaya tradisional Indonesia.Â
Lalu, faktor apa yang mendukung popularitas Kebaya "Korean Style" ini?
1.Simpel dan PraktisÂ
Kebaya "Korean Style" dianggap cenderung lebih simpel dan praktis dibandingkan kebaya tradisional, sehingga cocok untuk berbagai acara, baik formal maupun semi-formal. Desain yang modern dan minimalis menarik bagi generasi muda yang menginginkan tampilan modis tanpa mengorbankan kenyamanan.
2.Pengaruh BudayaÂ
Pengaruh budaya pop Korea (K-pop dan K-drama) sangat kuat di Indonesia. Banyak penggemar K-pop yang terinspirasi oleh gaya berbusana artis Korea dan mencoba mengadopsi elemen tersebut ke dalam pakaian tradisional mereka, termasuk kebaya.
3.Desain yang Modern
Desainnya yang modern dan segar mungkin dapat menarik minat generasi muda yang lebih memilih gaya yang praktis dan trendy, daripada model kebaya tradisional yang dianggap kuno dan kurang fleksibel untuk dipakai sehari-hari.
Secara keseluruhan, Perdebatan antara kebaya tradisional dan kebaya Korea menunjukkan betapa pentingnya menjaga warisan budaya di era modern ini. Kita perlu menghargai dan melestarikan kebaya tradisional sambil membuka diri terhadap inovasi baru seperti kebaya Korea. Dengan cara ini, kita tidak hanya mempertahankan identitas budaya kita tetapi juga membuatnya relevan bagi generasi mendatang.Kebaya "Korean style" memunculkan dua pandangan yang berbeda yaitu sebagai inovasi mode atau sebagai ancaman terhadap keaslian budaya. Penting bagi kita untuk menemukan keseimbangan antara mengapresiasi tren baru dan tetap menjaga nilai-nilai budaya asli. Modifikasi kebaya tidak harus sepenuhnya ditolak, tetapi harus dilakukan dengan tetap menghormati dan mempertahankan esensi dari kebaya itu sendiri.Â
Sumber :Â
Adistya(2024) Kebaya Korean Style: Tren atau Hilangnya Keaslian?.Diakses pada 13 Januari 2025, dari link : https://retizen.republika.co.id/posts/310587/kebaya-korean-style-tren-atau-hilangnya-keaslian
Yusuf Restu Wisuda (2024) Kebaya: Simbol Identitas Budaya dan Sosial dalam Antropologi. Diakses pada 13 Januari 2025, dari link : https://kumparan.com/aji-santoso-1734088023294828310/kebaya-simbol-identitas-budaya-dan-sosial-dalam-antropologi-2487EvKruU7/1
Ferdi (2024) Pro Kontra Kebaya Korea: Perspektif Budaya dan Tren Fashion. Diakses pada 13 Januari 2025, dari link : https://radartulungagung.co.id/pro-kontra-kebaya-korea/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI