Mohon tunggu...
Jossephine Daniella Iki
Jossephine Daniella Iki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa_Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Pendidikan Kimia_Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berapa Usiamu?

3 Februari 2023   23:32 Diperbarui: 3 Februari 2023   23:55 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki tahun 2023 ada banyak kejutan yang hadir mengiringi harapan baru. Harapan berbusana resolusi tahun lalu yang belum selesai terealisasi semakin menghantui. Mungkin juga masih banyak doa yang menumpuk, terumpuk, semoga si pendoa tidak berhenti memanjatkan doa-doa. Perihal doa, aku tidak jago merangkai kata. Bisa jadi Tuhan tertawa, mentertawakan kebodohanku mungkin sedikit menghibur Tuhan yang terhimpit tuntutan umat-umatNya. UmatNya banyak menuntut, menuntut panjang umur, menuntut sehat selalu, menuntut banjir rejeki. 

Memang kenapa jika umurnya tak panjang? Atau seberapa panjangkah maumu? Memang kenapa jika sakit? Siapa yang tak pernah sakit? Memang kenapa jika rejeki cukup sulit teraih? Apa arti perjuangan. Seolah-olah semua itu hanya ucapan semu sebuah rasa formalitas tiap tahun demi ungkapan SELAMAT ULANG TAHUN.

Bagiku itu semua tak penting, tak penting BERAPA USIAMU, bukan soal panjang umur, bukan soal kesehatanmu, bukan soal rejekimu, tentu sudah banyak yang mendoakan hal-hal itu, aku bukan mereka, kau tahu. Kelak kita akan kembali menjadi abu. Kelak kita akan kembali menemui Sang Khalik. Kematian adalah kepastian yang melegakan. Kematian menjadi momentum peringatan setiap kita mengulang masa kelahiran. Kehidupan baru dalam tiap usia barumu adalah peluang untuk mencipta senyum-senyum kecil yang kita tabung menyambut kematian kita dengan penuh lega nantinya. 

Memang aneh, momen ulang tahun kok bahas kematian. Memangnya kenapa? Bukankah aku dan kamu harus saling berefleksi atas dan akan apa yang kita kerjakan selama ini. Berapa usiamu? 22? Angka kembar! Konon katanya membawa keberuntungan. Seberuntung apa? Kamu yang tahu.  Lantas apa doaku untukmu? Sederhana, aku hanya berharap senyummu mekar tanpa tapi.

Untuk Nur Rania Azzahra Ba'it (entahlah sulit mengingat namamu daripada momen konyolnya)

Dalam Gemuruh Petir Bumi Sembada, 3 Februari 2023 23.30

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun