Mohon tunggu...
Daniel Kalis
Daniel Kalis Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ingin meraih mimpi lewat untaian kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Mist" (2007) dan Ending Cerita yang Tak Lekang oleh Waktu

9 Desember 2021   08:08 Diperbarui: 9 Desember 2021   08:14 9187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Mist adalah film bergenre horror-thriller yang dibintangi oleh Thomas Jane, Marcia Gay Harden, Laurie Holden, serta Andre Braugher. Sumber: IMDB

*Artikel ini mengandung bocoran film

Jika ditanya film apa yang memiliki ending paling plot twist sepanjang masa, maka dengan segera saya akan menjawab The Mist (2007) sebagai jawabannya. Bagi saya, ending film ini amat berkesan dan berhasil mengguncang jiwa raga saya kala itu.

Kita akan bahas seperti apa ending film ini nanti. Bagi yang belum tahu, The Mist merupakan sebuah film dari sutradara Frank Darabont. Sosoknya sudah sangat terkenal di kalangan penikmat film karena pernah menyutradarai film-film legendaris seperti The Shawsank Redemption (1994), The Green Mile (2007),  serta series The Walking Dead.

Film yang menelan biaya produksi sebesar 18 juta Dollar AS ini merupakan hasil adaptasi dari novel karya Stephen King dengan judul sama (Tribunnewswiki, 2020). Kolaborasi antara Frank Darabont dan Stephen King memang kerap menghadirkan masterpiece. Dua film yang saya sebutkan di paragraf sebelumnya juga merupakan hasil kolaborasi mereka berdua. Kalau kalian tidak percaya se-masterpiece apa kedua film itu, silakan tonton sehabis ini.

The Mist menceritakan mengenai suatu kota kecil bernama Maine. Di suatu pagi, listrik dan jaringan telepon mati akibat badai besar yang mengguncang kota itu pada malam hari. David (Thomas Jane), seorang pelukis poster, memutuskan untuk berbelanja di supermarket bersama anaknya untuk mengamankan persediaan makanan. Ternyata, banyak dari warga Maine yang juga sedang berbelanja. Tiba-tiba. kabut besar dari seberang kota menutupi area itu. Mereka harus bertahan hidup dari ancaman sesuatu yang bersembunyi di balik kabut.


Inovasi dalam Adaptasi

Selain The Mist, banyak sekali film yang merupakan hasil adaptasi dari media lain, biasanya novel. Di Hollywood, kita mengenal film seperti The Maze Runner (2014), Percy Jackson (2012 dan 2014), atau rangkaian film Harry Potter yang legendaris itu.

Mengapa film adaptasi sangat marak? Jawabannya, terletak pada dorongan komersial dan rasa menghargai yang tinggi untuk sebuah karya sastra (Braudy & Cohen, 2004, h. 384). Para pembuat film memiliki ekspektasi untuk mendapatkan popularitas dan kehormatan dari pembaca karya sastra.

Masalah yang sering terjadi kemudian adalah tentang keaslian. Penonton sering mengeluhkan cerita yang terlalu menyimpang dari apa yang dituliskan di novel. Selain itu, penokohan yang tidak sesuai juga kadang menjadi keluhan.

The Mist merupakan kasus unik. Ia menjadi film yang berhasil mengubah bagian dari novel ke film dengan baik, bahkan luar biasa hingga dipuji setinggi langit oleh Stephen King selaku penulis novel.

Satu hal paling mencolok yang diubah oleh Frank Darabont adalah ending ceritanya. Kalau kita membaca novelnya, David dan empat orang lain, termasuk anaknya, terus melaju menembus kabut menggunakan mobil dan cerita selesai. Ending dalam novel terasa menggantung tanpa ada konklusi yang jelas.

Frank lalu membuat perjudian. Inovasi yang ia lakukan dalam ending filmnya bisa memicu dua hal, dicaci-maki oleh fans Stephen King atau dipuji setinggi langit. Beruntung, pilihan kedua yang diterimanya.

Dalam ending filmnya, David membunuh semua yang berada dalam mobil dengan empat peluru tersisa. Hal ini dilakukannya karena merasa tidak ada opsi untuk selamat dan tanda-tanda kehadiran bala bantuan. Namun, tiba-tiba pasukan militer hadir dari balik kabut dan bencana kabut telah berhasil diatasi.

Bagi saya pribadi, ending ini begitu mengguncang batin. Coba David menunggu beberapa menit lagi, empat nyawa tidak perlu terbuang sia-sia. Sebuah rasa sakit yang bahkan masih membekas hingga kini. Meski brutal dan sedih, banyak penonton yang mengapresiasi ending film ini.

The Mist berhasil mendapatkan pemasukan sebesar 57.470.220 Dollar AS. Sumber: IMDB
The Mist berhasil mendapatkan pemasukan sebesar 57.470.220 Dollar AS. Sumber: IMDB

The Mist juga sempat dibuat menjadi serial yang dipublikasikan pada tahun 2017. Namun, serial tersebut dianggap tidak mampu menyaingi nama besar filmnya. Jadi, jangan sampai tertukar ketika menonton ya!

Kamu bisa menonton film The Mist di platform Netflix.

Daftar Pustaka

Braudy, L. & Cohen, M. (2004). Film Theory & Criticism (Edisi ke-7). New York : Oxford University Press

Tribunnewswiki. (2020, April 28). Film - The Mist (2007). Diakses pada 8 Desember 2021 dari https://www.tribunnewswiki.com/2020/04/28/film-the-mist-2007

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun