Satu hal paling mencolok yang diubah oleh Frank Darabont adalah ending ceritanya. Kalau kita membaca novelnya, David dan empat orang lain, termasuk anaknya, terus melaju menembus kabut menggunakan mobil dan cerita selesai. Ending dalam novel terasa menggantung tanpa ada konklusi yang jelas.
Frank lalu membuat perjudian. Inovasi yang ia lakukan dalam ending filmnya bisa memicu dua hal, dicaci-maki oleh fans Stephen King atau dipuji setinggi langit. Beruntung, pilihan kedua yang diterimanya.
Dalam ending filmnya, David membunuh semua yang berada dalam mobil dengan empat peluru tersisa. Hal ini dilakukannya karena merasa tidak ada opsi untuk selamat dan tanda-tanda kehadiran bala bantuan. Namun, tiba-tiba pasukan militer hadir dari balik kabut dan bencana kabut telah berhasil diatasi.
Bagi saya pribadi, ending ini begitu mengguncang batin. Coba David menunggu beberapa menit lagi, empat nyawa tidak perlu terbuang sia-sia. Sebuah rasa sakit yang bahkan masih membekas hingga kini. Meski brutal dan sedih, banyak penonton yang mengapresiasi ending film ini.
The Mist juga sempat dibuat menjadi serial yang dipublikasikan pada tahun 2017. Namun, serial tersebut dianggap tidak mampu menyaingi nama besar filmnya. Jadi, jangan sampai tertukar ketika menonton ya!
Kamu bisa menonton film The Mist di platform Netflix.
Daftar Pustaka
Braudy, L. & Cohen, M. (2004). Film Theory & Criticism (Edisi ke-7). New York : Oxford University Press
Tribunnewswiki. (2020, April 28). Film - The Mist (2007). Diakses pada 8 Desember 2021 dari https://www.tribunnewswiki.com/2020/04/28/film-the-mist-2007
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H