Nama Enola sendiri jika kita balik menjadi "alone" atau "sendiri" dalam bahasa Indonesia. Enola tidak menyadari arti namanya ini sampai suatu ketika di hari ulang tahunnya yang ke-16, sang Ibu tiba-tiba menghilang begitu saja. Kedua kakaknya pun pulang untuk memecahkan misteri ini.
Sayangnya, Mycroft sang kakak tertua tak suka dengan kelakukan Enola yang dianggapnya berbeda dengan banyak perempuan lain kala itu. Ia pun memasukkan Enola ke sekolah khusus wanita untuk diajarkan bagaimana menjadi wanita yang "seharusnya". Di sekolah tersebut, para murid diajarkan untuk makan dengan cara wanita, merajut, dan lain sebagainya.
Adegan ini menjadi penggambaran paling gamblang tentang betapa terkekangnya wanita saat itu. Mereka terkurung oleh berbagai macam aturan dan dipaksa untuk patuh.
Karakter Enola yang berani, cekatan, dan kuat menjadi kontradiksi dari itu semua. Karakternya menjadi corong feminisme yang menjadi fokus utama dari film ini. Satu yang saya sukai, aksi feminsime yang ditampilan bersifat linier dan tidak merusak jalannya cerita. Kita bisa paham mengapa aksi ini muncul dan perlu untuk dilakukan.
Feminisme ditampilkan dalam porsi yang pas. Enola bahkan berpetualang bersama Tewkesbury (Louis Partridge), putra bangsawan yang ditemuinya dalam perjalanan. Hal ini mengajarkan bahwa meski kita bisa berdiri sendiri, bukan berarti kita harus memilih untuk sendiri.
Seru dan Interaktif
Satu hal baru yang coba ditawarkan Enola Holmes adalah penggunaan konsep breaking the fourth wall. Konsep ini ditampilkan lewat adegan sang tokoh utama yang menyadari dan dapat berinteraksi dengan penonton. Kita akan sering melihat Enola melakukan ini.
Konsep breaking the fourth wall ini brilian dan membuat film menjadi lebih interaktif. Penonton benar-benar ditarik untuk fokus dan berpikir tentang apa yang akan Enola lakukan. Cara ini efektif pula dalam menyampaikan humor yang kerap kita temui sepanjang film.
Enola Holmes juga berhasil keluar dari pakem film detektif yang biasanya cenderung gelap dan serius. Petualangan dan pencarian fakta yang dilakukan Enola dikemas dengan ringan untuk semua usia. Koreografi pertarungan yang disajikan juga menarik untuk dicermati.