Mohon tunggu...
Daniel Kalis
Daniel Kalis Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ingin meraih mimpi lewat untaian kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pentingkah Pers Mahasiswa Menerapkan Jurnalisme Multimedia?

23 Oktober 2021   11:26 Diperbarui: 23 Oktober 2021   11:36 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beruntungnya, pria yang juga merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini memaparkan bahwa Persma sekarang sudah mulai memahami mengenai jurnalisme multimedia.

"Sebenarnya yang mendorong perkembangan ini adalah Pandemi Covid-19. Karena selama pandemi ini sudah tidak dimungkinkan lagi untuk cetak buku atau majalah, jadi Persma dipaksa untuk adaptif dengan beralih menggunakan media sosial atau website," paparnya.

Dari situ, ia memperkirakan sekitar 50 persen Persma di Jogja sudah mulai menerapkan jurnalisme multimedia dalam konten-konten yang mereka buat. "Kalau secara angka pasti kami belum ada datanya, tetapi sekitar 50 persen itu sudah mengarah ke sana. Kita bisa melihatnya dari konten-konten di media sosial dan website mereka, "ujar Mahar.

"Hanya saja tingkat kesadarannya memang berbeda-beda. Ada yang baru mulai merangkak, ada yang sudah mulai berjalan, ada yang sudah sampai tahap berlari," begitulah analogi yang disampaikannya.

Hambatan dan Solusi

Namun menurutnya, mengaplikasikan sesuatu yang baru pasti ada tantangannya. Dalam kasus Pers Mahasiswa, tantangan ini berasal dari kelompok konservatif yang anti dengan adanya perkembangan multimedia ini.

"Mereka masih mempertahankan idealisme lama bahwa produk jurnalistik harus disajikan lewat tulisan yang panjang dan mendalam,"jelasnya.

Selain adanya kelompok konservatif, kemampuan sumber daya manusia juga menjadi hambatan tersendiri. Mahar berpendapat bahwa teman-teman pers mahasiswa masih banyak yang belum memiliki kecakapakan mumpuni untuk memproduksi konten-konten multimedia yang tidak hanya menarik, tetapi juga berbobot.

"Makanya sekarang banyak instansi, organisasi, atau gerakan yang berusaha memfasilitasi terkait masalah ini agar teman-teman Persma bisa mulai membuat konten-konten multimedia dengan kualitas baik," ujar Mahar.

"Mereka bisa melihat banyak contoh konten multimedia yang tersebar di media sosial. Ada banyak webinar juga yang bisa diikuti untuk menambah pengetahuan dan mengasah keterampilan," lanjutnya.

Dari sisi PPMI DK Yogyakarta, saat ini mereka telah mulai membuat konten-konten multimedia. Medium yang digunakan adalah Instagram @persmajogja dan situs web persmajogja.com. Konten-konten yang dihasilkan tidak hanya berupa tulisan mendalam, tetapi juga dikemas dengan visual yang menarik.


"Kita juga akan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan jurnalisme multimedia teman-teman Pers Mahasiswa. Pelatihan ini difasilitasi oleh PPMI Nasional atau PPMI DK Jogja," tutupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun