Mohon tunggu...
Daniel Kalis
Daniel Kalis Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ingin meraih mimpi lewat untaian kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Film

Hanung Bramantyo, Sutradara Indonesia Paling "Bermoral"

27 September 2021   09:10 Diperbarui: 27 September 2021   09:14 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan dalam film Bumi Manusia. Sumber: Falcon Pictures

Auteur adalah sebutan bagi seseorang yang mengambil peran dalam seluruh rangkaian produksi film. Hanung Bramantyo menjadi salah satu contoh paling tepat untuk hal ini. 

Dunia perfilman Indonesia sedang semarak. Dalam beberapa tahun ke belakang ini, banyak sekali film-film berkualitas muncul dari para sineas tanah air.

Mulai dari film pendek hingga film panjang, genre horror hingga drama, semuanya perlahan menunjukkan bahwa perfilman kita sangat bisa bersaing dengan negara-negara lain.

Berbicara tentang dunia perfilman Indonesia, tidak lengkap rasanya jika tidak menyebut nama Hanung Bramantyo. Sutradara yang lahir pada 1 Oktober 1975 ini adalah contoh auteur dalam dunia perfilman.

Mengenal Teori Auteur

Teori auteur berasal dari Perancis, dipopulerkan oleh Francois Trufafut sekitar tahun 1940-an. Auteur berarti seorang pembuat film yang menjadi author dari filmnya sendiri (Stam, 2000). Mereka memiliki pengaruh besar dalam proses pembuatan film.

Francois Trufafut, pencetus teori auteur. Sumber: Cinema Poetica
Francois Trufafut, pencetus teori auteur. Sumber: Cinema Poetica
Sutradara auteur tidak hanya berperan dalam satu proses saja, misal pengambilan gambar. Mereka juga berperan dalam proses lain seperti penulisan naskah, pengeditan, bahkan kadang menjalani peran di filmnya sendiri.

Seorang sutradara juga auteur memiliki gaya penceritaan yang unik dan kreatif. Hal ini dapat kita lihat dari film-film yang telah mereka buat.

Sarris (1962) mengembangkan tiga komponen yang dimiliki oleh sutradara Auteur yaitu:

  • Kompetensi Teknis 

Sutradara wajib memiliki kemampuan teknis dalam proses pembuatan film sehingga mampu terlibat di banyak aspek.

  • Kepribadian Unik

Filmku, terserah aku. Mungkin ini kalimat yang tepat untuk meringkas kepribadian seorang sutradara auteur. Kepribadian dan gaya penceritaan mereka terlihat dengan jelas dari film yang mereka ciptakan.

  • Pemaknaan

Film yang dibuat oleh sutradara auteur sangat bermakna dan mengungkap perspektif lain tentang kehidupan.

Di Indonesia, salah satu sutradara dengan ciri khas kuat dan banyak terlibat dalam proses produksi film adalah Hanung Bramantyo.

Moral Seorang Hanung Bramantyo

Berbicara tentang film-film Hanung Bramantyo, ada tiga hal yang begitu melekat: agama, budaya Indonesia, dan pesan moral.

Kita bisa melihat ini dengan jelas pada banyak film yang dibuatnya seperti Ayat-Ayat Cinta (2008), Kartini (2017), dan Bumi Manusia (2019).


Mari kita bedah film-film tersebut berdasarkan tiga komponen seperti yang sudah dituliskan di bagian sebelumnya.

Kita akan mulai dari aspek kompetensi teknis. Kompetensi teknis seorang Hanung Bramantyo tidak perlu diragukan lagi. Hanung sejak awal sudah mendapatkan dasar perfilman dengan masuk ke jurusan Film di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Anugerah Sutradara Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) 2005 dan 2007 menjadi bukti sahih kehebatannya.

Hingga akhir tahun 2020 kemarin, suami dari Zaskia Adya Mecca ini juga sudah menyutradarai 34 film.

Dari ke-34 film tersebut, aura kebudayan dan religi memang melekat dengan Hanung.

Ayat-ayat Cinta adalah contoh bagaimana unsur religi dimasukkan secara gamblang. Film yang dibintangi oleh Fedi Nuril, Rianti Cartwright, dan Zaskia Adya Mecca ini menceritakan tentang lika-liku berpacaran, terutama dari perspektif Islam. Hanung mampu meramu ini menjadi sajian film legendaris yang menarik atensi lebih dari tiga juta enam ratus pasang mata.

Bahkan bagi beberapa kritikus, Hanung sering disebut sebagai sineas yang berdakwah melalui film.

Selain religi, unsur yang juga lekat dengan Hanung adalah perhatiannya pada kebudayan Indonesia dan kaum marginal.

Pada film Bumi Manusia (2019), Hanung secara brilian berhasil membangun latar Indonesia di era penjajahan Belanda mulai dari pakaian, arsitektur, hingga kendaraan yang dipakai dengan ciamik.

Salah satu adegan dalam film Bumi Manusia. Sumber: Falcon Pictures
Salah satu adegan dalam film Bumi Manusia. Sumber: Falcon Pictures
Bahkan studio tempat Hanung menggarap film yang diadaptasi dari novel legendaris karya Pramoedya Ananta Toer itu kini menjadi salah satu spot wisata di Yogyakarta dengan nama Studio Alam Gamplong.

Film Kartini (2017) mengusung semangat serupa. Bercerita tentang pahlawan emansipasi wanita Indonesia, R.A. Kartini, Hanung tidak hanya menonjolkan budaya Indonesia semata, tetapi juga menonjolkan mereka yang termaginalkan. Dalam konteks ini adalah kaum wanita.

Caranya, Hanung banyak bertukar pendapat dengan para pemeran wanita untuk mendapatkan adegan yang memiliki kesan mendalam.

Dengan ciri khas yang dimilikinya ini, Hanung sering disebut sebagai salah satu sutradara paling bermoral di Indonesia.

Itu tadi penjelasan tentang  auteur dalam diri Hanung Bramantyo.  Siapa lagi sutradara di Indonesia yang layak disebut sebagai auteur? Tulis di kolom komentar ya!

Referensi:

Stam, R. (2000). Film Theory: An Introduction. USA: Blackwell.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun