Dunia saat ini berubah begitu drastis dengan hadirnya media baru. Ia membawa beberapa karakteristik khusus yang mengubah pola komunikasi dan perilaku kita.
Berbicara tentang media baru, tidak bisa kita lepaskan dari kemunculan internet di dunia. Kamu bisa melihat mengenai sejarah internet di sini.
Perkembangan yang terjadi pada internet sejak awal kemunculannya hingga saat ini turut andil dalam semakin berkembangnya media baru.
Kita tentu sudah tidak asing dengan istilah-istilah seperti Artificial Intelligence (AI), media sosial, website, penyimpanan awan, dan lain sebagainya. Semua itu adalah contoh dari media baru.
Pada tulisan ini, kita akan membahas tentang enam karakteristik dari media baru. Apa saja itu? Langsung saja cek pada tulisan di bawah ini.
- Digitalitas
Digital menjadi satu kata yang begitu melekat dengan media baru. Banyak ahli dan masyarakat yang mengatakan bahwa kita saat ini sudah masuk dalam era digital.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan digital?
Digitalisasi adalah tentang mengubah data masukan yang sebelumnya berbentuk fisik menjadi angka. Angka yang digunakan adalah (0) dan (1) serta biasa disebut sebagai sistem bilangan biner.
Penjelasan lebih lengkap tentang sistem ini bisa dilihat pada video berikut.
Setelah melalui proses pengodean secara numerik, data masukan ini lalu mengalami proses matematika seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian oleh algoritma yang ada di dalam perangkat lunak. Nantinya, hasil akhir yang akan kita lihat bisa berupa teks tertulis, grafis, foto digital, dan lain sebagainya.
Media digital memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media analog. Pertama, data dapat dikompresi menjadi ruang yang sangat kecil sehingga tidak memerlukan wadah penyimpanan yang besar.
Kedua, data digital dapat diakses dengan kecepatan sangat tinggi dan dengan cara non-linear, sehingga jauh lebih mudah untuk dimanipulasi dibandingkan dengan data analog.
- Interaktivitas
Interaktivitas adalah karakteristik khas media baru yang membedakannya dengan media lama. Pada media lama, seperti misalnya televisi, radio, atau surat kabar, interaktivitas sebenarnya ada, tetapi sangat terbatas.
Interaktivitas memiliki arti rasa keterlibatan pengguna yang lebih kuat dengan teks media, hubungan yang lebih independen dengan sumber pengetahuan, penggunaan media individual, dan pilihan pengguna yang lebih besar.
Dengan kata lain, interaktivitas mewadahi kemampuan pengguna untuk secara langsung mengintervensi dan mengubah gambar serta teks yang mereka akses.
Interaktivitas dalam media baru bisa kita lihat misalnya pada fitur komentar di Youtube atau tampilan pada portal berita daring yang memungkinkan kita untuk memilih sendiri berita yang kita sukai.
- Hipertekstualitas
Hiperteks pada dasarnya adalah sebuah teks yang menyediakan jaringan tautan ke teks lain yang berada di luar teks itu sendiri.
Sebelum kehadiran media baru, hiperteks dapat kita lihat pada catatan kaki, indeks, glosarium, atau bibliografi. Saat ini, hiperteks jamak digunakan dengan menggunakan hyperlink. Contohnya adalah seperti ini.
Hiperteks berguna untuk membimbing pembaca langsung ke informasi kontekstual yang diperlukan. Karakteristik ini juga membawa kita pada pengalaman membaca yang multilinear.
- Jaringan
Seperti yang sudah kita ketahui, kehadiran media baru membuat informasi menjadi jauh lebih banyak dan mudah untuk diakses. Salah satunya berkat kehadiran suatu teknologi yang bernama server.
Server adalah suatu perangkat yang mampu menerima data dalam jumlah besar sebagai masukan dan menyediakan jumlah yang sama besar pula untuk diunduh ke PC.
Dibandingkan dengan pemancar radio yang mahal dan sulit diakses oleh masyarakat dari berbagai kalangan, server relatif murah dan mudah untuk digunakan. Saat ini, sudah banyak perusahaan kelas menengah dan bahkan individu yang menggunakan server dalam kerja mereka sehari-hari.
Pada akhirnya, hal tersebut berdampak pada kemudahan untuk memproduksi dan mengonsumsi informasi. Dengan banyaknya pesan dan sumber yang ada, audiens menjadi lebih selektif dan menimbulkan segmentasi yang makin spesifik.
- Virtualitas
Karakteristik media baru yang kelima adalah virtualitas. Berbicara tentang hal ini, tidak lengkap rasanya jika kita tidak menyinggung tentang ‘realitas maya’.
Media baru, dengan bantuan grafik komputer dan video digital, mampu menciptakan sebuah lingkungan virtual yang makin lama makin tampak realistis. Kita bisa melihat ini pada efek visual dalam film, permainan digital, atau Virtual Reality (VR) yang menjadi salah satu terobosan terbaru dalam bidang teknologi.
Kamu bisa melihat contoh Virtual Reality pada video berikut.
Dalam penggunaan sehari-hari, virtual sering diartikan sebagai “hampir mendekati kenyataan”. Definisi tersebut akan membawa kita pada karakteristik terakhir dari media baru yakni ‘simulasi’.
- Simulasi
Simulasi sering diartikan sebagai tiruan akan sesuatu. Contohnya, ada permainan 'Bus Simulator' di Play Store dan App Store yang merupakan tiruan dari kegiatan mengendarai bus di dunia nyata.
Namun, tidak semua simulasi adalah tiruan. Simulasi adalah nyata sebelum meniru atau mewakili apa pun. Maka, lebih mudah untuk melihat simulasi sebagai sesuatu dan bukan representasi dari sesuatu.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai enam karakteristik dari media baru. Secara ringkas, keenam karakteristik tersebut adalah digitalitas, interaktivitas, hipertekstualitas, jaringan, virtualitas, dan simulasi.
Karakteristik ini bisa saja bertambah seiring dengan perkembangan media baru di kemudian hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI