Representasi kemewahan ini juga terlihat pada tiap level yang ada yakni Warga, Bos, Juragan, dan Anak Sultan. Selain warga, penggunaan kata "bos", "juragan", dan "anak sultan" seperti ingin mengatakan bahwa dengan mengikuti GoClub kita bisa menjadi seperti mereka.
Kalau kita hubungan dengan konsep budaya sebagai sebuah shared meanings, GoClub ingin membuat kita menafsirkan makna tentang kemewahan ini lewat gambar, tulisan, maupun video yang ditunjukkan pada iklan. Makna ini berpotensi menjadi identitas dari para pelanggannya. Misalnya dengan mengatakan bahwa," Eh aku sekarang sudah jadi Anak Sultan lho".
Mengingat GoClub adalah program yang belum lama diluncurkan, menarik untuk melihat apakah kemewahan yang dibawa oleh program ini akan berhasil atau tidak. Sebagai sebuah program loyalitas, Gojek pasti memanfaatkan hal ini sebagai sarana agar para pelanggan lebih banyak bertransaksi untuk menciptakan sebanyak mungkin "Anak-anak Sultan".
Itu tadi sedikit bahasan mengenai representasi kemewahan yang ada pada program GoClub. Menurut kamu, bagaimana program ini jika dibahas menggunakan elemen lain dari circuit of culture? Tulis jawabanmu di kolom komentar ya!
Salam hangat.
Referensi:
Damar, Agustinus M. 2021. Gojek luncurkan goclub, program loyalitas untuk para pelanggan. Diakses pada 6 Maret 2021 dari https://www.liputan6.com/tekno/read/4472920/gojek-luncurkan-goclub-program-loyalitas-untuk-para-pelanggan
Gojek. 2021. Detail program goclub. Diakses pada 6 Maret 2021 dari https://www.gojek.com/blog/gojek/goclub/
Junifer, C. (2016). Brightspot Market sebagai Representasi Identitas "Cool" Kaum Muda di Jakarta. Jurnal Sosiologi, 21(1), 111-114.
Pratama, Kevin R. 2021. Gabung goclub, pelanggan gojek bisa dapat cashback. Diakses pada 6 Maret 2021 dari https://tekno.kompas.com/read/2021/02/02/17310057/gabung-goclub-pelanggan-gojek-bisa-dapat-diskon-dan-cashback