Semua berduka. Semua was-was. Yang awalnya hanya China, keganasan virus Covid 19 kini sudah bisa dirasakan siapa saja. Termasuk kita sebagai warga Indonesia. Dan mimpi buruk itupun akhirnya datang juga dengan tiba-tiba seperti perampok. Tidak ada satupun yang siap menghadapinya, termasuk pemerintah kita.Â
Usulan untuk lockdown pun sering diusulkan kepada pemerintah. Namun tentunya untuk melakukan lockdown tidak semudah yang kita ucapkan. Pemerintah perlu mempersiapkan banyak hal untuk dapat menerapkan lockdown secara maksimal.
Beberapa waktu lalu, pemerintah juga telah menyatakan mengenai strategi yang akan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid 19 yaitu dengan melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).Â
Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Semua sektor terkena imbas penyebaran Covid 19 yang dinilai sangat cepat. Dari sektor riil sampai sektor non-riil, semua terkena imbasnya. Beberapa sektor seperti pariwisata dan perdagangan terus mengalami penurunan yang signifikan karena terinfeksi virus corona.Â
Penurunan ini tentu menjadi dilema bagi pelaku bisnis didalamnya. Lantas apakah pengaruhnya bagi pelaku bisnis saat ini? Oke saya akan coba bahas satu per satu ya.Â
Bagi Pekerja/Karyawan
Suatu ketika saya harus keluar rumah untuk membeli sesuatu. Di toko itu saya menjumpai seorang karyawan yang berasal dari salah satu daerah di Jawa Tengah.
Awalnya kami berbincang mengenai sebuah produk yang akan saya beli. Kemudian saya sedikit melakukan pembicaraan di luar dari jobdesk-nya sebagai karyawan.Â
Dalam pembicaraan itu dia sangat berharap agar pemerintah dapat segera menemukan obat penangkal virus ini. Karena ia khawatir jika toko tempat dia bekerja harus ditutup maka dia tidak bisa lagi mengirimkan uang untuk keluarganya yang ada di rumah.
Jika belum menikah dan tidak memiliki tanggungan apapun mungkin tidak akan terlalu terasa. Tapi jika sudah menikah dan memiliki banyak tanggungan?
Untuk melewati masa krisis tentu bukan sebuah perkara yang sangat mudah. Dari kisah di atas, saya belajar bahwa masih banyak warga yang menggantungkan hidupnya pada satu sektor.Â
Apalagi jika tidak memiliki keahlian tertentu. Dan kenyataannya pada saat ini banyak cafe atau toko yang berskala lokal memilih tutup entah karena anjuran pemerintah atau menurunnya demand dari konsumen.