Tulisan ini sebagai respon seorang anak bangsa terhadap berbagai kisruh yang memalukan di negeri yang seharusnya menjadi salah satu kekuatan yang patut di pertimbangkan oleh negara-negara adikuasa dibelahan Eropa dan Amerika.
Pemilu merupakan perjuangan umat manusia yang mendewakan demokrasi dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Sepanjang Pemilu 2014 yang lalu sudah dipertontonkan berbagai hal memalukan dalam kehidupan berdemokrasi bangsa ini, saya kira usainya Pemilu lalu akan menutup lembaran lama sekaligus membuka lembaran baru perpolitikan negeri ini. Perkiraan tersebut ternyata meleset, satu persatu kejadian memalukan dalam kehidupan demokrasi kita sam buruknya dengan orde baru meski dengan jubah dan metode yang baru namun intinya tetaplah sama.
Perebutan kekuasaan bukanlah ditujukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama namun bagaimana satu pihak menundukkan pihak yang lain, hujatan, fitnah, dan pembunuhan demokrasi kian marak terjadi dan dapat dinikmati rakyat kebanyakan.
Masa-masa pasca Pemilu harusnya digunakan Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk membuktikan diri dari setiap tuduhan yang dilontarkan lawan politik. Jokowi harusnya sadar lari dari janji politik akan membunuh karakternya yang disanjung sebagian rakyat Indonesia sebelum Pemilu.
Ingat Pak Jokowi ada saatnya rakyat menyanjung Anda saat semua tindakan terbukti mendukung rakyat. Sikap tunduk kepada kehendak Partai politik pendukung maupun oposisi adalah tindakan kurang bijaksana. Bapak Jokowi harus berani bukan saja kepada negara lain, terlebih bapak harus berani kepada kekuatan di dalam negeri yang mementingkan golongan dan sekelompok orang saja.
Selayaknya Presiden bapak akan diuji oleh rakyat setiap saat, dan ingat sejarah membuktikan tidak ada satu Partai pun yang dapat melindungi Presiden yang diusungnya.
PILIHAN BAPAK HANYA ADA DUA : 1. Bapak bersama Rakyat dan akan tetap kuat atau 2. Bapak MERAPAT dengan PARTAIPOLITIK namun DIJAUHI RAKYAT.
BAPAK MASIH PUNYA KESEMPATAN untuk memilih yang BAIK, TEPAT, dan BENAR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H