Mohon tunggu...
Daniel Iman Jumanta
Daniel Iman Jumanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan mulai lagi menulis. Penggemar sepakbola dan film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iman Dibantu Akal

4 Juli 2023   19:00 Diperbarui: 4 Juli 2023   19:01 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iman dan akal terkadang ditempatkan, dijelaskan, dan dipahami sebagai sesuatu yang bertentangan, sesuatu yang tidak masuk atau tidak nyambung diantara keduanya. 

Sesuatu yang berkaitan dengan iman kebanyakan tidak bisa masuk di akal pikiran kita. Sesuatu yang mendasar saja untuk kita beriman, yaitu keberadaan Tuhan, bisa jadi dirasakan sebagi sesuatu yang tidak masuk akal. 

Tuhan tidak terlihat oleh indera kita, sehingga terasa tidak masuk akal. Padahal Tuhan itu ada. Akal menginginkan segala sesuatu yang ada, yang ingin kita pahami, harus bisa ditangkap oleh indera kita. 

Itulah kelemahan dari manusia yaitu segala sesuatu terkadang haruslah bisa diterima oleh indera sehingga bisa masuk akal, walaupun kenyataannya sesuatu yang ada tidak harus selalu terasa oleh indera. 

Terkadang juga mungkin ada orang yang berpikir bahwa beriman saja sudah cukup, tanpa harus mempelajarinya secara lebih lanjut dikarenakan adanya pemikiran tadi, bahwa iman dan akal seringkali tidak nyambung satu sama lain sehingga kalau beriman cukup beriman saja, tidak usah lebih mempelajarinya lagi. Padahal dengan pemahaman iman yang lebih baik dan mendalam dapat membawa kita menjadi semakin beriman.

Walaupun iman dan akal terasa tidak nyambung satu sama lain, tetapi iman bisa dibantu oleh akal. Agama-agama mempunyai ajaran-ajaran tentang iman dan yang terkait dengan cara kita hidup baik dengan diri sendiri dan sesama. 

Ajaran-ajaran iman yang berkaitan dengan konsep Tuhan, ritual keagamaan, cara menuju keselamatan, dan lainnya di agama manapun jika terus dipelajari – proses ini menggunakan akal- bisa membawa kita justru bisa semakin beriman kepada agama kita. Memang saat mempelajarinya kita harus menerima semuanya walaupun terasa tidak masuk di akal kita. 

Dengan terus mempelajari ajaran-ajaran iman, kita bisa semakin memahami ajaran-ajaran iman tersebut. Dengan lebih memahami, kita bisa semakin tau dengan apa yang harus kita lakukan berkaitan dengan iman kita. 

Dengan beriman, dengan menganut agama tertentu, tentunya ada kewajiban agama yang harus kita ikuti. Lebih memahami ajaran-ajaran iman dapat membawa kita kepada penghayatan iman yang lebih mendalam. 

Pada akhirnya hal ini membawa kita untuk semakin beriman dan dengan beriman kita bisa semakin baik dalam menjalankan kewajiban agama kita, lebih baik dalam memperlakukan diri sendiri dan sesama sesuai dengan perintah agama kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun