KOTA MERAUKE SEBAGAI TAPAL BATAS ANTARA INDONESIA DAN PAPUA NEW GUINEA
Kota Rusa, itulah sebutan bagi kota Merauke, salah satu kota di ujung timur Indonesia yang juga berbatasan langsung dengan salah satu negara tetangga kita yaitu Papua New Guinea. Merauke merupakan salah satu kota dengan sumberdaya alam yang melimpah serta kebudayaan yang beragam, hal inilah yang menjadikan Merauke sebagai salah satu kota yang keberadaannya cukup penting. Kota ini sekarang telah menjadi ibu kota provinsi Papua Selatan, yang sebelumnya merupakan salah satu kabupaten di provinsi Papua dan menjadi kabupaten terluas yang ada di Indonesia. Dengan luas wilayah kurang lebih 46.791,63 km2, Merauke bahkan lebih luas jika di bandingkan dengan beberapa negara di Eropa seperti, Belanda dengan luas 41.545 km2 dan Belgia dengan luas 30.688 km2. Hal ini menjadikan Merauke sebagai tempat bagi beberapa spesies flora dan fauna unik yang jarang kita temui di daerah lain di Indonesia. Pada masa Pleistosen, atau sekitar 17.000 tahun yang lalu, kondisi permukaan laut sangat rendah dan pada masa itu daratan Australia dan Papua tergabung sebagai satu daratan unik yang di kenal sebagai Daratan Sahul. Dengan menyatunya daratan Australia dan Papua pada masa itu, membuat beberapa hewan yang ada di wilayah Merauke memiliki kesamaan dengan hewan yang ada di Australia seperti salah satu contohnya ialah  hewan Kanguru yang ada di wilayah Australia dan juga di Wilayah Merauke Papua Selatan.
Dengan wilayahnya yang luas dan berbagai macam sumberdaya alamnya, membuat kota ini menjadi cukup penting dan bukan hanya untuk masyarakatnya saja, melainkan bagi kepentingan negara. Merauke menjadi salah satu daerah dengan lahan pertanian yang luas dan hal ini membuat pemerintah pusat tertarik untuk mengembangkan hal tersebut. Pemerintah pusat ingin menjadikan Merauke sebagai Kawasan Ekonomi Khusus lumbung pangan atau Food Estate dengan target pengembangan terhadap padi dan tebu yang di mana akan di siapkan lahan khusus seluas 2 juta hektar yang di cicil 200 ribu hektar di awal. Dilihat dari hal ini, memang perekonomian di wilayah Merauke memang harus terus di kembangkan guna menjamin kelangsungan hidup masyarakat yang ada di wilayah Merauke dan sekitarnya
Perekonomian di wilayah merauke  sangat mempengaruhi banyak pihak, bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga bagi negara lain mengingat wilayah Merauke berbatasan langsung dengan wilayah Papua New Guinea. Di wilayah Merauke tepatnya Distrik Sota, telah di bangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang di bangun pada tahun 2019 dan selesai pada tahun 2020 dan menjadi pembatas antara Indonesia dan Papua New Guinea,  juga menjadi representasi negara yang membanggakan. Jauh sebelum PLBN ini dibangun, pembatas antara Indonesia dan Papua New Guinea hanyalah tugu yang di buat oleh tim survei dari Australia pada tahun 1967. Sebelum berdirinya PLBN tersebut, masyarakat dari Papua New Guinea sering melintasi perbatasan menuju kewilayah Indonesia, tepatnya wilyah distrik sota untuk sekedar berjualan, belanja kebutuhan pokok, dan juga berjumpa dengan keluarga mereka yang berada di wilayah teritori Indonesia. Mengingat bahwa ada salah satu suku di wilayah Merauke yaitu suku Kanum yang ternyata suku ini juga ada di Papua New Guinea dan merupakan kerabat dari suku Kanum yang ada di Merauke.
Hingga saat ini masyarakat Papua New Guinea atau di singkat PNG, masih sering melintasi perbatasan untuk menyebrang ke wilayah Indonesia untuk berjualan, berbelanja, dan juga bertemu kerabat jauh mereka. Tidak hanya masyarakat PNG saja yang melintas, tetapi juga masyarakat Indonesia khusunya di wilayah Merauke sering melintasi PLBN menuju ke PNG untuk menemui sanak saudara mereka yang ada di PNG. Â Menurut Kementrian PUPR pada tahun 2021, sekitar 20-25 orang setiap harinya melintasi PLBN sejak di resmikannya PLBN tersebut. Hal ini menunjukan betapa pentingnya kota Merauke sebagai jembatan penghubung antara dua negara yaitu Indonesia dan juga PNG yang dapat menjadikan Merauke sebagai landasan yang kuat, untuk mempererat hubungan Diplomatik antara Indonesia dan juga PNG.
Saling terikat antara satu wilayah dengan wilayah lain, satu negara dengan negara yang lain, menciptakan seutas benang tipis penghubung antara dua hal tersebut yang tidak dapat di putuskan karena sudah menjadi budaya yang mendarah daging. Akibat dari ini, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus terus berusaha meningkatkan komoditas dan pengembangan infrastruktur yang ada di kota Merauke guna memajukan daerah tersebut. Hasil pertanian, perikanan, dan juga industri yang ada di Merauke harus terus di dongkrak kualitasnya, mengingat bahwa hasil-hasil tersebut bukan hanya di nikmati oleh masyarakat yang ada di Merauke saja, namun juga masyarakat yang ada di wilayah Papua Selatan, Papua, Indonesia, dan bahkan sampai kepada negara tetangga terdekat kita yaitu Papua New Guinea.
Merauke merupakan daerah paling timur di wilayah Indonesia, tempat di mana matahari Nusantara pertama kali muncul untuk memberikan harapan baru. Merauke bukan hanya membahas soal masyarakat Papua nya saja, melainkan seluruh masyarakat yang ada di dalamnya, masyarakat yang berharap penuh akan daerah tempat mereka menetap dan yang bergantung pada uluran tangan para petinggi negaranya. Sempat terlihat sangat tidak di perhatikan oleh negara, namun perlahan hal itu mulai berubah seiring berjalannya waktu. Sekarang kita bisa melihat bahwa Kota merauke sedang bergerak kearah yang lebih baik setelah Kabupaten Merauke berubah menjadi Ibu kota Provinsi Papua Selatan, pemerintah mulai lebih memperhatikan pembangunan dan pengembangan komoditas-komoditas yang ada di wilayah kota hingga pelosok-pelosok kampung yang ada di Merauke.
Semua usaha yang di lakukan itu jelas dilakukan untuk memajukan wilayah merauke, karena Merauke merupakan wilayah yang masih bisa untuk terus di kembangkan dan di manfaatkan sumberdayanya untuk kepentingan masyarakat. Bukan hanya masyarakat Indonesia, namun juga masyarakat lain yang ada dan terlibat dengan wilayah Merauke pun harus ikut merasakan dampak positif tersebut. Hal tersebut tentu saja perlu melibatkan negara sebagai aktor lain untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Bukan hanya Indonesia saja yang perlu berbenah untuk memperbaharui wilayah negaranya yang kurang memadai, tetapi pemerintah Papua New Guinea pun harus ikut serta dan berperan aktif dalam memerhatikan masyarakatnya yang ada di perbatasan dan wilayah di sekitar perbatasan agar dapat terciptanya keseimbangan antara kedua negara. Ini merupakan topik serius yang harus di bahas bersama antara pemerintah Indonesia dan juga PNG karna ini menyangkut kelangsungan masyarakat masing-masing negara dan kebiasaan atau budaya yang sudah tercipta sejak lama, tentang bagaimana kedua daerah tersebut dapat terhubung satu sama lain melalui hal-hal sederhana yang sudah menjadi budaya antara kedua masyarakat yang ada di wilayah perbatasan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H