"Pintu garasi samping, masuk ke dalam rumah. Saya tidak (masuk). Saya sampai di luar pagar di depan garasi. Saya liat Ricky dari luar dengan almarhum (Yosua). Sama Kodir di garasi sama Bang Ricky. Itu saja yang saya lihat," jelas Adzan.
Sarung tangan hitam yang sudah dikenakan Ferdy Sambo saat mendatangi rumah Duren Tiga, dan adanya Pistol yang diduga tipe HS milik Yosua di tangannya itu merupakan sebagian barang bukti dan petunjuk bahwa pembunuhan Yosua itu memang sudah direncanakan Ferdy Sambo.
Seandainya saat itu pistol yang dibawa Ferdy Sambo itu tidak terjatuh, ajudannya tidak akan melihat dan tidak akan terungkap bahwa saat mendatangi rumah Duren Tiga (TKP), Ferdy Sambo sudah memakai sarung tangan hitam sambil membawa pistol.
Menurut penyidik dari tim khusus bentukan Kapolri, sarung tangan hitam yang dikenakan Ferdy Sambo itu untuk menghilangkan jejak berupa jelaga amunisi saat pistol ditembakkan.
Ferdy Sambo malah secara tak sengaja memberi bukti dan petunjuk kuat bahwa dia lah otak pembunuhan berencana itu, yang diduga kuat yang menembak belakang kepala Yosua. Diduga setelah menembak Yosua, jelaga mesiu yang menempel di sarung tangannya itu diseka  ke tangan Yosua. Untuk memberi petunjuk menyesatkan bahwa Yosua juga melakukan penembakan. Sarung tangan hitam itu tidak ditemukan oleh tim khusus Bareskrim Polri. Diduga telah dibuang entah di mana. (dht)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H