Amien Rais, di akun You Tube-nya, Amien Rais Official, menuduh Presiden Jokowi terlibat dalam konspirasi tingkat tinggi untuk mengubah periodisasi masa jabatan presiden menjadi tiga periode, dengan cara mengamendemenkan (lagi) UUD 1945.Â
Pada 13 Maret 2021 lalu, pendiri Partai Umat,Amien Rais terang-terangan menuduh Presiden Jokowi berada di dalam konspirasi tingkat tinggi yang dia sebut paling berbahaya itu. Menurutnya, Jokowi didukung kekuatan politik dan keuangan (taipan) yang betul-betul luar biasa. Skenarionya, supaya nanti Jokowi bisa mencekram semua lembaga tinggi, terutama DPR, MPR, dan DPD. Bahkan juga melibatkan TNI dan Polri untuk diajak main politik sesuai dengan selera rezim.
"Jadi, sekarang sudah ada semacam publik opini. Yang mula-mula samar-samar. Tapi, sekarang semakin jelas ke arah mana rezim Jokowi ini untuk melihat masa depannya. Jadi, mereka akan mengambil langkah pertama, meminta sidang istimewa MPR, yang mungkin 1-2 pasal, Â yang katanya perlu diperbaiki, yang mana saya juga tidak tahu. Tapi, kemudian, nanti akan ditawarkan pasal baru, yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali. Nah, kalau ini betul-betul keinginan mereka, maka, kita sudah segera bisa mengatakan, Â Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un."
Respons Jokowi
Pada 15 Maret 2021, di Istana Merdeka, Jokowi menjawab tuduhan Amien Rais itu.
Presiden Jokowi menjawab: "Apalagi yang saya (harus) sampaikan? Bolak-balik. Sikap saya nggak berubah. Janganlah membuat kegaduhan baru! Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi. Dan, saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat, menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanahkan, dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama!"
Belum cukup. Pada hari yang sama, Jokowi mencuit bantahannya di akun Twitter-nya. Ia kembali menegaskan bahwa ia sebagai presiden yang dipilih langsung oleh rakyat berdasarkan konstitusi (UUD 1945), maka sikapnya terhadap konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden paling lama dua periode, tidak berubah.
Ia mengajak semua WNI agar mematuhi UUD 1945 yang membatasi masa jabatan presiden paling banyak dua periode.
Dalam cuitannya itu secara tersirat Jokowi memberi peringatan kepada Amien Rais agar jangan membuat kegaduhan baru, di saat kita semua sedang fokus pada penanganan pandemi.