"Saya mengucapkan terima kasih kepada Habib Rizieq atas keberanian Anda yang luar biasa, kepada ustaz Ansufri Idrus Sambo (Ketua Pelaksana Tamasya Al-Maidah). Dengan kalian di belakang kami, kami tidak gentar," kata Prabowo dalam pidato kemenangan Anies-Sandi di Masjid Istiqlal, Jakarta, 16 April 2017, yang diambut dengan seruan takbir oleh massa FPI.
Anies Baswedan yang sebelas-duabelas dengan Prabowo Subianto, setelah pelantikannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, 16 Oktober 2017, pun dalam pidato perdananya itu menyampaikan pesan berbau SARA:
Dulu semua kita pribumi dan dikalahkan, kini telah merdeka, kini saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. 'etek se atellor ajam se ngeremme', itik yang bertelur ayam yang mengerami, kita yang bekerja keras untuk merebut kemerdekaan. Kita yang bekerja keras untuk mengusir kolonialisme. Kita semua harus merasakan manfaat kemerdekaan di ibu kota ini.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa apa yang diutarakan oleh Mohammad Nuruzzaman tentang Gerindra dan Prabowo Subianto dengan politik SARA demi kekuasaan adalah benar.
--
Surat lengkap Mohammad Nuruzzaman:
Kepada Yth,Â
Bapak Prabowo SubiantoÂ
Ketua Umum DPP Partai Gerindra
yang saya banggakan
Â