Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Teknologi "Home Video" dari Masa ke Masa

25 Juni 2017   23:40 Diperbarui: 26 Juni 2017   17:05 4182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proyektor home theater Sony VPL-HW55ES (http://www.projectorreviews.com)

Untuk bisa menonton BD 3D, maupun Ultra HD, diperlukan perangkat video yang juga mendukung kedua teknologi tersebut, yaitu harus dengan BD player 3D, dan Smart TV 3D, demikian juga dengan untuk bisa menikmati film BD berformat Ultra HD (4K).

Jika menggunakan perangkat receiver dan proyektor home theater, maka untuk receiver dan proyektor-nya juga harus sudah dilengkapi dengan teknologi Ultra HD, sedangkan untuk BD 3D, proyektornya juga harus berteknologi 3D. Tentu saja untuk 3D harus juga menggunakan kacamata khusus 3D, yang biasanya diberi 2 buah sebagai bonus, jika kita membeli Smart TV 3D, atau proyektor 3D.

Flim Blu-ray Ultra HD 4K (amazon.com)
Flim Blu-ray Ultra HD 4K (amazon.com)
Kacamata 3D untuk home video (sony.com)
Kacamata 3D untuk home video (sony.com)
samsung-uhd-4k-blu-ray-player-4-594fdef8a723bd3e121dc918.jpg
samsung-uhd-4k-blu-ray-player-4-594fdef8a723bd3e121dc918.jpg
Diagram perbandingan resolusi video (https://de-tekno.com/2015/03/apa-itu-ultra-hd-atau-4k-tv/)
Diagram perbandingan resolusi video (https://de-tekno.com/2015/03/apa-itu-ultra-hd-atau-4k-tv/)
Seperti juga DVD, BD film  juga dibagi atas tiga kawasan, tetapi seperti juga DVD, pembagian kawasan ini juga tidak efektif, karena kunci kode wilayah pada BD player umumnya bisa dibuka, sehingga bisa dipakai untuk memutar BD fil dari beberapa wilayah.

A / 1: Amerika, dan dependensi mereka, Asia Timur (kecuali Cina dan Mongolia), dan Asia Tenggara.

B / 2: Afrika, Asia Barat, Eropa (kecuali Belarusia, Rusia dan Ukraina), Australia, Selandia Baru, dan dependensi mereka.

C / 3: Asia Tengah, Asia Timur (Cina dan Mongolia saja), Asia Selatan, Eropa Timur, dan dependensi mereka.

Selain dari aspek kwalitas video-nya, BD juga mengembangkan teknologi suaranya, sehingga sound-effect video rumah pun semakin canggih. Jika di bioskop kelas atas juga ada yang dilengkapi dengan sound system Dolby Atmos, demikian juga teknologi video rumah dengan format BD terbaru.

Dolby Atmos merupakan teknologi virtual reality suara yang memaksimalkan penggunaan audio dalam penceritaan sebuah film. Teknologi ini juga memberikan kebebasan kepada para filmmaker untuk menempatkan atau memindahkan suara ke sudut mana pun di dalam gedung bioskop untuk menciptakan suasana seperti di kehidupan nyata (21cineplex.com).

Sound systembioskop dengan Dolby Atmos yang baru digunakan di bioskop-bioskp terkemuka dunia pada April 2012 (di Indonesia baru ada di bioskop-bioskop tertentu milik Grup XXI sejak November 2013),  menciptakan efek suara yang lebih nyata, membawa efek seolah-olah kita berada di tempat kejadian pada film yang sedang kita tonton, itu dikarenakan teknologi surround-nya yang benar-benar mengelilingi seluruh ruangan, bukan hanya di lantai tempat duduk penonton, tetapi dari atas ke bawah.

Hanya saja untuk bia menikmati Dolby Atmos di rumah, cara terbaiknya adalah kita harus menontonnya di ruang khusus home theater yang dilengkapi dengan perangkap home thetare kelas atas (hi-end), yang untuk perangkat home theater-nya saja  bernilai ratusan juta sampai miliaran rupiah.

Perangkat home theater hi-end meliputi minimal: 1 unit Blu-ray player (minimal sudah Ultra HD/3D), 1 unit receiver, 1 unit proyektor atau televisi Ultra HD minimal 60”,  home theater 1 set speaker (terdiri dari: sepasang speaker utama, 1 buah center speaker, 1 buah sub-woofer, sepasang surround speaker samping kiri dan kanan, sepasang surround speaker kiri-kanan belakang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun