Fahri gerah dan gelisah berada di antara para penyidik KPK yang dikawal brimob bersenjata laras panjang itu, dalam perdebatan itu ia sampai berteriak kepada Christian:
"Seolah kami (anggota DPR) maling semua!"
Dengan spontan dan telak Christian menjawab: "Saya tidak mengatakan, anda yang mengatakan demikian ..."
Fahri berkata: "Tugas saya dengan tugas anda itu ada bedanya. Anda tidak dipilih rakyat, saya dipilih oleh rakyat. Oleh karena itu lembaga ini harus dihargai."
"Silakan, Pak, mau dipilih rakyat, silakan.." jawab Christian.
Jawaban Christian itu langsung memicu emosi Fahri, ia membentak Christian:
"Jangan anda ngomongbegitu, anda menghina parlemen!"
"Saya tidak menghina parlemen. Siapa yang menghina parlemen?", jawab Christian.
Fahri juga mengancam KPK, akan menggunakan pasal penghinaan terhadap parlemen, contempt of parliament terhadap KPK.
Padahal justru Fahri dan kawan-kawannyalah yang kerap menghina parlemen dengan peri laku dan tindakan mereka yang sering memanfaatkan parlemen untuk kepentingan mereka sendiri, sekaligus berkhianat kepada rakyat.
Yang paling parah adalah yang sekarang, ketika mereka yang menjadi target KPK untuk kasus mega korupsi KTP-el justru bersama-sama koleganya yang bermental sama, menghimpun kekuatan di parlemen dengan membentuk Pansus Angket terhadap KPK terkait kasus yang sedang ditangani KPK itu, untuk melawan dan melumpuhkan KPK.