Emang-nya dia sudah tahu berapa rata-rata gaji guru swasta sekarang ini di DKI? Sudah bisa diperkirakan berapa besar dana yang dibutuhkan untuk mengalokasi dana untuk gaji guru di sekolah-sekolah swasra itu?
Membiayai gaji guru-guru negeri saja Pemprov DKI sudah kewalahan, kok, ini mau ditambah beban dengan menaikkan gaji guru swasta? Lagipula, mana sudi pemilik sekolah-sekolah swasta itu diintervensi Pemprov DKI soal gaji guru-guru mereka?
Kecuali, Pemprov DKI Jakarta sungguh-sungguh mau menanggung seluruh gaji guru swasta se-DKI sebesar janji Agus itu, jadi, pemilik sekolah tidak perlu lagi membayar sendiri gaji guru-gurunya. Siapa yang tidak mau?
Tapi, jelas, ini cuma janji banyolan, jadi semestinya tidak perlu ditanggapi.
Tak Sadar, Agus Mengkritik Ayahnya Sendiri
Saat menghadiri perayaan HUT Persija Jakarta ke-88 di Jakarta, Senin (28/11/2016), Agus Yudhoyono menyampaikan kritiknya kepada pemimpin yang tidak memperhatikan pembangunan sarana olah raga.
Ia mengatakan pemimpin seperti itu mempunyai pemikiran yang keliru, karena sarana olah raga merupakan hal yang sangat penting untuk memajukan olah raga, khususnya olah raga warga DKI Jakarta.
"Pemimpin yang tidak memperhatikan (pembangunan sarana) olahraga itu keliru karena melalui olahraga, Jakarta bisa dikenal," ujar Agus.
Saat berbicara itu, rupanya Agus lupa dengan proyek sarana olah raga Hambalang yang justru di masa pemerintahan ayahnya, Presiden SBY, terbengkalai, mangkrak, menjadi pusat olah raga hantu dan kuntilanak, membuang duit negara triliunan rupiah dengan percuma.
Itu hanya bisa terjadi jika pimpinannya punya pemikiran yang keliru mengenai pentingnya pembangunan sarana olah raga. Maka itulah, Indonesia pun menjadi kurang dikenal di kancah olah raga antarbangsa.

