Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pancasila Menurut FPI, dan Pancasila Menurut Sejarah

23 November 2016   23:17 Diperbarui: 24 November 2016   00:07 11189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua Panglima pengawal Pancasila dan NKRI: Jenderal Tito Karnavian dan Jenderal Gatot Nurmantyo (Sumber: Puspen TNI)

Panitia kecil itu menunjukkan sembilan orang di antara mereka untuk merumuskankembali pidato Soekarno yang kemudian diberi nama Pancasila.

Menurut Soekarno, kelima sila itu urutannya adalah: Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme atau Perikemanusiaan; Demokrasi; Keadilan Sosial; Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dari gagasan Soekarno itu, Panitia Sembilan yang diketuai oleh Soekarno juga merumuskan Pancasila menjadi sebagai berikut:

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila pertama, sebagai sila yang mempersatukan seluruhnya. Sila kedua diganti menjadi sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sila ketiga disebut Persatuan Indonesia, untuk menegaskan kepada orang-orang Jepang bahwa Indonesia mau bersatu, tidak mau dibagi-bagi, sila keempat itu adalah sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan, sila kelima ialah sila Keadilan Sosial.

Sampai pada ketika adanya kelompok Kristen dan non-Islam lainnya yang menyampaikan keberatannya terhadap bunyi sila pertama tentang syariat Islam dari Piagam Jakarta itu, yang diselesaikan dengan sangat bijaksana, penuh toleransi dan kompromo demi persatuan dan kesatuan NKRI yang baru merdeka itu, dengan menghilangkan tujuh kata pada sila tersebut sebagaimana sudah disinggung di atas.

Dari uraian sejarah tersebut di atas, dapat diketahui bahwa hubungan antara Piagam Jakarta dengan Pancasila yang sejak Indonesia merdeka telah dijadikan dasar negara itu adalah bahwa Piagam Jakarta adalah rumusan awal dari para pendiri bangsa ini untuk dijadikan dasar negara, kemudian dalam perkembangannya menjelang pengesahannya, para pendiri bangsa ini sadar sepenuhnya bahwa negara yang baru mereka bentuk itu terdiri dari beraneka ragam suku bangsa, agama, etnis, dan antargolongan (plularis), oleh karena itu dasar negara yang digunakan juga harus bebas dari diskriminatif, yang hanya berlaku bagi satu golongan tertentu saja, sekalipun ia mayoritas. Maka itu dengan dasar pemikiran yang sangat bijaksana, toleran, dan kompromi, para pendiri bangsa ini, termasuk dari para ulama, sepakat menghapuskan tujuh kata dari sila pertama yang ada di Piagam Jakarta itu.

Ironisnya, sekarang, kelompok-kelompok seperti dari FPI itu ingin mengembalikan sejarah bangsa ini kembali ke titik nol, dengan membawa kembali Piagam Jakarta itu.

**

Dari tulisan kesaksian Mohammad Hatta, yang adalah salah satu dari para perumus Pancasila yang bahan utamanya berasal dari pidato Soekarno itu, terlihat betapa dia begitu menghargai peran penting Soekarno atas lahirnya Pancasila menjadi sebagaimana kita kenal sekarang ini.

Mohammad Hatta saja mengakui peran penting Soekarno dengan lahirnya Pancasila itu, sekarang kok ada seorang yang bernama Rizieq Shihab, yang selalu merasa dirinya paling benar, di atas hukum, begitu beraninya mengkerdilkan dan melecehkan peran Soekarno dengan lahirnya Pancasila itu.

Belum lagi peran sentral Soekarno yang bersama Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 atas nama bangsa Indonesia: Soekarno-Hatta. Dan oleh para pendiri bangsa begitu dipercaya dan dihargai sehingga secara aklamasi memilihnya sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun