Berdasarkan program dari JEDI tersebut, semua pemukiman liar di bantaran-bantaran sungai itu harus ditertibkan, penghuninya direlokasi, setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan pengerukan, memperdalam, dan memeperlebar sungai-sungai tersebut. Kenyataannya justru progarm JEDI yang dipuji Anies Baswedan itu yang karena minimnya pengetahuannya malah dikecam, dan dijadikan bahan untuk memojokkan Ahok.
Anies mencampuradukan program pembersihan sungai dari Pemprov DKI Jakarta (Ahok) dengan program JEDI yang menyangkut pengurukan, memperdalam, dan memperlebar sungai-sungai di Jakarta.
Secara singkat, dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Jakarta Emergency Dredging Initiative, (JEDI) adalah proyek Bank Dunia yang bertugas untuk membenahi sistem drainase di Jakarta, yang dibayai dari dana  Bank Dunia dengan perkiraan total biaya proyek sebesar 135.500.000 dollar AS.
Tujuan dari proyek JEDI adalah mengurangi dampak banjir tahunan di DKI melalui rehabilitasi dan pengerukanfloodways, saluran air dan cekungan retensi, sesuai dengan standar praktik internasional.
Memberikan keahlian teknis melalui pelatihan untuk memperkuat kapasitas pemerintah DKI untuk mengoperasikan dan memelihara sistem pengendalian banjir, sesuai dengan standar internasional.
Secara umum, JEDI mencakup perbaikan sungai, waduk dan situ di sekitar kawasan Jakarta. Sedikitnya 13 sungai harus dikeruk, waduk maupun situ yang telah dangkal juga akan dikuras, diperdalam (Wikipedia).
Baru-baru ini Anies telah menandatangani kontrak politik dengan warga Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara, yang isinya antara lain: tidak akan ada penggusuran terhadap pemukiman ilegal, termasuk yang di bantaran sungai, mereka cuma akan ditata ulang pembungan rumah-rumahnya, bahkan yang sudah tinggal minimal 20 tahun akan disertifikasi tanahnya dengan hak milik, dan akan memperbolehkan becak kembali ada lagi di DKI Jakarta!
Apa yang sudah ditata dengan sedemikian baik oleh Ahok akan dikembalikan Anies menjadi seperti sebelum ditata.
Program kerja dan kontrak politik Anies ini justru berpotensi besar "menghancurkan" Jakarta!Â
                                                                     **