Pada 13 Agustus lalu, waktu mau ke Jakarta, saya sempat mempertimbangkan untuk pakai pesawat Garuda Indonesia, dengan maksud sekalian ingin merasakan bagaimana 'ultimate'-nya Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang baru diresmikan pada 9 Agustus 2016 itu. Saya ingin merasakan sendiri Terminal 3 yang dibangga-banggakan pemerintah dan Angkasa Pura II, yang katanya, lebih keren daripada bandara Changi Singapura.
Tetapi niat itu saya urung, setelah membaca terjadinya beberapa masalah di terminal tersebut sejak 9 Agustus, atau sejak hari yang sama dengan hari peresmiannya.
Ternyata, keputusan saya itu sangat tepat, karena masalah bertubi-tubi pun langsung melanda terminal baru itu, sejak beberapa jam setelah diresmikan sampai sekarang.
Waktu keluar dari Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, saat melewati Terminal 3 Ultimate itu, saya melihat antrean panjang (kemacetan) mobil di depan terminal tersebut. Saya bilang kepada saudara saya yang menjemput saya, “Untung saya tidak jadi pakai Garuda... ”
Ternyata, Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta itu sungguh-sungguh layak disebut sebagai terminal yang 'ultimate', dan benar lebih 'hebat' daripada bandara Changi di Singapura.
Buktinya, saat diresmikan pada Selasa, 9 Agustus 2016, gedung terminal yang dibangun dengan biaya lebih dari 5 triliun rupiah itu langsung bermasalah dengan kelistrikannya. Di Gate 11 dan 12 mengalami mati listrik selama lebih dari 1 jam. Akibatnya, 38 penerbangan domestik Garuda tertunda sampai beberapa jam.
Setelah diperbaiki, listrik di sana masih byar-pet selama tiga hari kemudian (sampai dengan 12/8).
Setelah byar-pet teratasi pada 12 Agustus, pada hari yang sama masalah dilanjutkan dengan sistem komputer yang mengalami down mulai pukul 14:30 – 17:30. Akibatnya, terpaksa proses check-inpesawat dilakukan secara manual. Akibatnya antrian sangat panjang pun terjadi di loket-loket check-in.Jadwal puluhan penerbangan pun mengalami pengunduran (delay).
Pada 13 Agustus kondisi di terminal 'hebat' itu pun masih belum membaik, (calon) penumpang pesawat baik yang mau berangkat, maupun baru tiba pun harus merasakan bagaimana 'ultimate'-nya penderitaan di sana, seperti sangat kurangnya jumlah trolly, kurangnya kursi di ruang tunggu, proses waktu pengambilan bagasi yang mencapai 2-3 jam!
Masalah berikutnya di terminal itu menyusul pada 14 Agustus kemarin, saat hujan deras turun selama beberapa jam. Problem khas Jakarta pun tak mau ketinggalan ikut berperan serta membuktikan betapa 'ultimate'-nya Terminal 3 yang masih fresh tersebut: banjir yang sampai masuk ke dalam gedung terminal! Bocornya plafon terminal pun memambah parah keadaan.
Hujan deras itu juga menunjukkan betapa 'ultimate'-nya sistem drainase terminal tersebut, dengan menyemburnya air dari beberapa saluran toilet terminal. Semburan air itulah yang membuat beberapa ruang tunggu mengalami kebanjiran. Akibatnya lantai becek dan licin.
Kalau di bandara Changi, toilet-toiletnya sangat bersih seperti toilet-toilet di hotel bintang lima, sebaliknya dengan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta ini. Sebagaimana dilaporkan beberapa penumpang, di antaranya artis Sophia Latjuba yang mengirim laporannya via akun Instagram-nya: Bahwa betapa joroknya toilet bandara. Air closet-nya tidak bisa membilas!
Sophia menulis di instagram-nya:
"Dear Angkasa Pura, Ini adalah toilet baru di terminal baru, joroknya luar biasa (toilet2nya tidak bisa diflush). Banjir diluar terminal maupun di dalam. Tunggu bagasi lebih dari dua jam. Lumayan anarkis lalu lintas manusia diluar. Kalau Terminal 3 belum siap beroperasi dalam keadaan tidak merugikan penumpang2, jangan dibuka dulu dong."
“Apa kata saya, belum waktunya dipakai, kok dipaksakan untuk diresmikan,” mungkin itu yang dikatakan Jonan.
Bagaimanapun Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta itu sejak diresmikan pada 9 Agustus 2016 sampai dengan sekarang, sudah membuktikan bahwa ia benar-benar layak disebut 'terminal ultimate', tak ada duanya di dunia, lebih 'keren' daripada Changi Singapura: begitu diresmikan listriknya langsung korsleting, listrik mati, komputer down, puluhan delay per hari, trolly sangat kurang, kursi untuk calon penumpang yang masih minim, toilet mampet dan jorok, petunjuk arah yang minim, dan banjir yang sampai masuk ke dalam gedung terminal! *****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI