Namun demikian, kekonyolan kami itu belum berhenti sampai di situ.
Belum menyerah, karena untuk sementara gagal ke KL, kami pun memutuskan dari Woodland ke Bandara Changi, dengan menggunakan taksi untuk mengejar jadwal pesawat terdekat menuju KL.
Sampai di sana, penerbangan yang terdekat adalah dengan pesawat Singapore Airlines, yang ternyata harga tiketnya pun mahal, maklum kan mau liburan panjang.
Kami sempat bimbang, apakah tetap nekad terbang dengan pesawat itu ataukah tidak, mengingat harga tiketnya yang tinggi itu.
Kami memilih hal yang bodoh, yaitu nekad terbang dengan pesawat SQ jurusan ke KL itu.
Sampai di KL sudah malam. Hanya sempat jalan-jalan di kompleks mall gedung kembar Petronas, dan keliling KL dengan bus wisata gratis.
Demikian pengalaman konyol yang saya dan adik saya lakukan di tahun 2015 itu.
Kami berjanji, tidak akan mengulanginya lagi. *****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H