Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ahok Mengubah Mimpi Warga DKI Jakarta Menjadi Kenyataan

18 Mei 2016   23:15 Diperbarui: 4 April 2017   18:23 10690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang pertama, tulisan dengan judul “Cheonggyecheon Stream, Seandainya (Sungai) Jakarta Seindah Ini”, yang ditulis pada 2013.

Yang kedua, detik.compun pernah menulis mimpinya, seandainya Sungai Ciliwung itu bisa seperti Sungai Ogansugyo di Seoul, Korea Selatan, di artikelnya yang berjudul: “Seandainya Ciliwung Seperti Ini, Bersih Seperti Sungai Ogansugyo.

Sungai Ogansugyo membelah padatnya gedung pencakar langit si Seoul, Korea Selatan (Korsel). Namun sungai ini kelihatan eksotis karena bersih dan jernih tanpa ada sampah yang mengotorinya. (sumber gambar: bomanta.com)
Sungai Ogansugyo membelah padatnya gedung pencakar langit si Seoul, Korea Selatan (Korsel). Namun sungai ini kelihatan eksotis karena bersih dan jernih tanpa ada sampah yang mengotorinya. (sumber gambar: bomanta.com)
(sumber: visit.korea.or.k)
(sumber: visit.korea.or.k)
Pemimpi-pemimpi itu tak menyangka bahwa kini mimpi mereka itu sudah terwujud di sungai-sungai di Jakarta, termasuk Sungai Ciliwung. Meskipun belum seluruhnya dan belum sempurna, tetapi progres ke arah penuntasan dan kesempurnaan itu hanya menunggu waktu saja. Wujud dari mimpi itu sudah kelihatan sekarang.

Di dalam dunia usaha, hanya mereka yang benar-benar bermental baja, teguh dalam prinsip, sangat percaya diri, tahan banting, dan tidak gentar terhadap semua tantangan dan kendala, pantang mundur, sehingga selalu berprinsip tak ada yang tidak mungkin asalkan mau dikerjakan dengan sepenuh hati, dengan kerja keras tanpa mengenal lelah dan menyerahlah yang akan muncul sebagai pengusaha sukses. Demikian juga dalam menjalankan pemerintahan, dengan mental dan prinsip yang sama, maka semua ketidakberesan sesulit apapun bisa diatasi. Mengubah yang tak mungkin menjadi sangat mungkin.  

Mental dan prinsip itulah yang ada pada sosok Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sehingga membuat mimpi-mimpi warga DKI Jakarta bisa bisa terwujud, seperti mimpi punya pemerintahan yang bersih dan mengabdi sepenuhnya kepada rakyat, dan juga tak kalah pentingnya adalah mempunyai sungai-sungai yang bersih dan jernih.

Rabu, 18 Mei 2016 ini, Ahok dengan menumpang perahu karet menyusuri Sungai Ciliwung didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum Teuku Iskandar dan Kepala Staf Kodam Jaya Brigadir Jenderal Ibnu Widodo. Penyusuran sungai itu dilakukan untuk mengecek perkembangan normalisasi Sungai Ciliwung yang kini telah mencapai 40 persen dari seluruhnya yang mencapai 19 kilometer.

Dalam penyusuran yang memakan waktu dua jam itu, Ahok berkesimpulan bahwa wacana yang sempat dilontarkan untuk menjadikan Sungai Ciliwung sebagai sungai transportasi itu ternyata tidak efektif, karena transportasi darat lebih cepat.

Namun, dari hasil penyusuran sungai itu pula muncul rencana Ahok yang lain terhadap Sungai Ciliwung, yaitu dengan bekerja sama dengan PDAM, menggunakan airnya sebagai air baku, yaitu air sungai yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, cuci, bahkan minum bagi penghuni rumah-rumah susun.

"Saya sudah bilang sama PAM, semua rusun harus punya air baku, pengolahan air sendiri, pasang sendiri, malah saya minta dia pengolahan air limbahnya langsung. Bahkan, yang rusun yang akan datang (airnya) bisa langsung minum," kata Ahok di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (18/5/2016).

Ahok tidak mungkin bisa menyusuri Sungai Ciliwung dengan perahu karet itu seperti yang dialakukan sekarang, jika itu ia mau lakukan beberapa bulan yang lalu, saat dia belum menangani sungai tersebut, dan belum memindahkan warga pemukiman liar Kampung Pulo ke rumah susun (menurut Ahok, saat ini masih ada sekitar 20.000 warga bantaran Sungai Ciliwung yang menunggu direlokasi).

Karena apa? Karena apa  lagi, kalau bukan karena sampah, seperti foto-foto di bawah ini. Foto-foto kondisi Sungai Ciliwung, sebelum Ahok dengan tegas dan keras membenahinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun