Dari klarifikasi Teman Ahok tersebut, mereka tidak menjelaskan, apakah mereka juga mengkonfirmasi langsung kepada Ny. Suwarti Hentiono, apakah benar dia yang menyetorkan KTP Anto anaknya itu di booth PIM1 tersebut?
Namun, Teman Ahok merasa yakin itulah yang terjadi. Menurut mereka, seandainya Ny. Suwarti membantah dia yang menyetor KTP Anto dan menandatangani formulir atas nama Anto itu, juga membantah dia telah menyetor KTP-nya sendiri, jika urusan ini sampai ke ranah hukum, maka kebenarannya dapat terungkap dengan gampang oleh ahli forensik tulisan tangan, demikian juga dengan melihat CCTV yang ada di sana.
Setelah Teman Ahok mengklarifikasi tuduhan Anto tersebut, tiba-tiba saja Anto menutup akun Twitter-nya. Mungkin saja ia merasa malu telah melakukan kecerobohan itu, terlalu gampang dan cepat melontarkan fitnah keji sepertiitu kepada Teman Ahok.
Meskipun demikian teman Ahok pun menyatakan tidak akan memperpanjang kasus ini, cukuplah sampai diklarifikasi tersebut, yang penting publik pun bisa menilai sendiri, siapa yang benar dalam kasus tersebut.
“Utk pencemaran nama baik TA, kami tak akan tuntut jika ini bisa selesai disini. Kasihan Ibunda, mungkin beliau cm mau dukung Ahok,” kicau @TemanAhok.
Dari kasus yang dialami oleh teman Ahok ini, seharusnya mereka mengubah bentuk konfirmasinya via SMS tersebut di atas, yakni dengan mencantumkan kalimat permintaan konfirmasi secara tegas, misalnya dengan kalimat: “Benarkah Anda sendiri yang menyetor KTP Anda itu? Ya/Tidak”.
Satu kritik saya kepada Teman Ahok, yaitu untuk salah satu poin klarifikasi mereka itu, di poin ke-16, yang berbunyi:
“16. Kami menyayangkan sikap mas Anto yg tak bertanya dulu k Ibunda. Krn realita nya adlh #IbuNyolongKTP bukan #TemanAhokNyolongKTP”
Hestek “#IbuNyolongKTP” yang dibuat Teman Ahok itu tidak pantas, karena bukan kesalahan Ibu Anto dalam kasus ini, yang menuduh dan menulis hestek “#TemanAhokNyolongKTP” itu kan Anto sendiri, bukan ibundanya? Kenapa ada hestek seperti itu, meskipun itu hanya sebuah sindiran buat Anto?
Syukurlah Teman Ahok pun dengan cepat menyadari kesalahan itu, saat ada yang menulis hestek tersebut lagi, mereka menjawab:
Maaf setelah diskusi, kt tak perlu pke hestek itu. Kasian sang Ibu. Dy cm mau dukung Ahok. Jadi inget ibu sendiri. @TemanAhok