Sangat penting pula yang Ahmad Dhani harus sadar bahwa NKRI yang diasebut berulang-ulang dalam kicauan Twitter-nya itu adalah NKRI yang berbhineka tunggal ika, yang artinya negara ini terdiri dari WNI yang beraneka ragam etnis, agama, budaya, suku, dan sebagainya, dan negara yang berasaskan Pancasila dengan konstitusi yang bernama UUD 1945 mengakui dan melindungi kesamaan hak dan kewajiban semua WNI-nya itu, tanpa kecualinya, di dalam satu kesatuan negara yang bernama Republik Indonesia, atau disingkat NKRI.
Tanpa Pancasila dan UUD 1945, NKRI itu tidak mungkin bisa eksis seperti sekarang ini. NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, NKRI bukan negara yang berdasarkan agama Islam.
Artinya, negara hanya mengakui dan melaksanakan hukum, termasuk hukum ketatanegaraan yang mengatur mengenai tata pemerintahaan, yang sifatnya nasional yang dibuat berdasarkan konstitusi, bukan berdasarkan hukum agama apa pun.
UUD 1945 sebagai konstitusi negara dengan tegas dan jelas menyebutkan menjamin semua WNI mempunyai hak dan kewajiban yang sama, termasuk menjadi pemimpin di pemerintahan. Anda harus mengubah dasar negara dan konstitusi negara ini, jika ingin menerapkan hukum agama di negara ini, dan untuk itu Anda harus berhadapan dengan seluruh kekuatan bangsa ini sebagai musuh.
Saya percaya sepenuhnya bahwa dengan kekuatan Pancasila dan UUD 1945 yang dikawal dengan jiwa dan raga segenap unsur-unsur dalam bangsa Indonesia, mulai dari Presiden, TNI dan Polri dan rakyat Indonesia, NKRI itu akan tetap ada, semakin maju, dan semakin kuat.
Pancasila dan UUD 1945 bukan semata-mata barang pajangan!
**
Dengan berbagai persepsi Ahmad Dhani tersebut di atas, kita semakin tahu seperti apa orang ini; nilai-nilai kepimpinan dan kenegarawaan sama sekali tidak ada pada dirinya. Bagaimana bisa menjadi pimpinan yang baik, yang mengayomi semua golongan di Ibu Kota yang sangat heterogen penduduknya ini, termasuk dan terutama dengan etnis dan agamanya, jika dia sendiri anti terhadap WNI beretnis dan beragama tertentu, dalam konteks ini adalah etnis Tionghoa dan Kristen?
Sangat mengherankan juga jika tokoh selevel Yusril Ihza Mahendra atau Sandiaga Uno mau menerima Ahmad Dhani sebagai calon pendampingnya di pilgub 2017 itu, apakah yang bisa diandalkan dari seorang musisi yang hanya bisa setiap hari mengumpat orang-orang yang dianggap lawan dan musuhnya, rasis dan antiagama tertentu itu? Apakah sudah tidak ada orang lain lagi, yang jauh lebih pantas?
Dalam salah satu kicaunnya, Ahmad Dhani juga berkicau demikian: