Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hubungan Ahok dengan Megawati Masih Mesra, Tjipta Lesmana dkk "Klepek-klepek"  

24 Maret 2016   00:56 Diperbarui: 24 Maret 2016   12:42 8364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

[caption caption="Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri (keempat kiri) memberikan buku Megawati Dalam Catatan Wartawan kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama saat peluncuran di Gedung Arsip, Jakarta, Rabu (23/3/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah"][/caption]Di artikel saya yang berjudul “Ketika Tjipta Lesmana Merasa Lebih Tahu daripada Ahok dan Megawati”, saya menganalisa pernyataan-pernyataan Tjipta Lesmana, yang biasa disebut sebagai pakar komunikasi, saat berbicara tentang Ahok di acara “Indonesia Lawyers Club (ILC),” TV One, Selasa, 8 Maret 2016.

Pada kesempatan itu, sembari beberapakali mengingatkan Karni Ilyas bahwa dia adalah pakar komunikasi, dengan sangat yakin dia mengatakan sangat tahu seperti apa hubungan Ahok dengan Megawati, setelah Ahok memutuskan ikut “Teman Ahok” di jalur perorangan (independen) di Pilkada DKI 2017 mendatang.

Tjipta menilai dengan keputusannya itu Ahok telah berkhianat, tidak tahu balas budi, menjadi anak durhaka, di mata Megawati dan PDIP.

Menurut Tjipta, hubungan pribadi Ahok dengan Megawati yang semula begitu sangat bagus, langsung menjadi sangat buruk karena ulah pengkhianatan Ahok itu. Megawati  sangat marah kepada Ahok, dan Ahok pun mulai menjaga jarak dengan Megawati. Saat keduanya duduk berdampingan di suatu acara, kata Tjipta, Ahok dengan sangat jelas sengaja memiringkan tubuhnya ke samping menjauhi Megawati. “Saya kan pakar komunikasi, jadi bisa menilai itu,” katanya ketika itu.

“Saya khusus menyoroti kenapa PDIP meninggalkan Ahok. Ibu Mega ini marah sekali, Bung Karni, karena Djarot itu salah satu kader kesayangan Ibu Megawati. Saya tahu persis. Djarot itu, dilepas sama Ahok, marah Bu Mega, apalagi, investasi yang ditanamkan sudah banyak sekali, 2013. Yes, Ahok ini dianggap (oleh Bu Mega), maaf, kurang ajar, tidak tahu balas budi,” demikian antara lain yang dikatakan Tjipta Lesmana di acara ILC itu.

Penghakiman dengan memburuk-buruk seburuknya Ahok oleh Tjipta Lesmana itu membuat saya bingung, apakah benar saya sedang mendengar seorang pengamat, pakar komunikasi yang sedang berbicara itu – yang seharusnya kritis-obyektif, bukan menghakimi --, ataukah sedang mendengar seorang yang sedang mengumbar rasa dendam kesumatnya terhadap Ahok, sebab apa yang dinyatakan dengan gaya seyakin-yakinnya itu, ternyata tidak benar semua.

Pada hari yang sama dengan hari penghakiman oleh Tjipta Lesmana terhadap Ahok itu, Ahok malah telah bertemu dengan Megawati di rumahnya, kedua tokoh itu bertemu untuk berbicara tentang perbedaan -perbedaan sikap mereka terkait Pilkada DKI 2017. Tetapi pembicaraan itu berlangsung akrab. Buktinya, sebagai tuan rumah, Megawati malah menjamu Ahok dengan makan bakso bersama.

Wakil Sekjen DPP PDIP, Erico Sotarduga juga memberi kesaksian bahwa hubungan Ahok dengan Megawati tetap tidak berubah, setelah Ahok memutuskan ikut jalur independen. Tetap sangat harmonis, bahkan kata dia, hubungan kedua tokoh itu, seperti hubungan ibu dengan anaknya saja. Enrico ikut hadir dalam pertemuan Ahok dengan Megawati itu.

Pembuktian bahwa hubungan Ahok dengan Megawati itu tetap baik-baik saja, kembali terjadi lagi, di saat acara peluncuran buku Megawati, yang berjudul Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis & Tertawa Bersama Rakyat, di  Gedung Arsip Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016) malam.

Ketika Ahok diundang di acara itu saja sudah merupakan bukti bahwa hubungan dia dengan Megawati, maupun dengan PDIP tetap baik-baik saja. Meskipun di dalam kata sambutannya beberapakali Mega menyindir Ahok, seperti merasa heran, kok Ahok datang juga, dan mengatakan Ahok harus jantan, tetapi itu semua disampaikan dalam dana bergurau. Buktinya Mega tertawa saat menyampaikan sindiran-sindirannya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun