Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pamrih Ahok Saat Memberi Ponsel kepada Ibu Tukang Taman Itu

23 Maret 2016   21:21 Diperbarui: 23 Maret 2016   22:09 3074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diharapkan dengan demikian tak ada lagi warga yang berani membuat kotor dan rusak taman itu lagi. Selanjutnya diharapkan pula dengan demikian akan tumbuh kesadaran dari warga untuk selalu menjaga kebersihan kota, membuang sampah pada tempatnya, dan seterusnya.

Hal ini bukan hanya diharapkan terjadi di taman di depan Balai Kota yang dirawat  Tuti, tetapi juga akan menjalar ke semua taman di Ibu Kota, bukan hanya taman, tetapi di semua lahan di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Dari kejadian ini kita bisa melihat bagaimana dahsyatnya pertemuan antara dua orang yang berbeda strata sosialnya  itu, tetapi keduanya punya integritas dan tanggung jawab yang besar terhadap masing-masing tugas dan kewajibannya. Tuti begitu sungguh-sungguh merawat dan bertanggung jawab terhadap taman yang dipercayakan pemerintah DKI kepadanya itu, sedangkan Ahok sebagai seorang Gubernur yang begitu menghargai integritas seorang tukan taman seperti  Tuti, ia pun menunjukkan keseriusannya dan kreatifitasnya dalam menjaga aset Ibu Kota itu, sehingga bisa muncul idenya untuk memberi apresiasi kepada Tuti berupa sebuah ponsel berkamera, sekaligus menjadikan  Tuti sebagai matanya di taman itu, dengan cara memotret setiap pelaku pelanggaran di sana. Dengan bukti potret itu, Ahok bisa langsung menindaknya secara hukum.

[caption caption="(Kompas.com)"]

[/caption]

Selain itu, Ahok tidak hanya mendengar  Tuti tentang taman Pemprov DKI yang dirusak masa pengunjuk rasa itu, tetapi juga menanyakan berbagai hal tentang kehidupan dan ekonomi Tuti, mengenai BPJS, tentang kehidupan sehari-harinya, dan sebagainya.

Ternyata, selama ini  Tuti belum mendapat BPJS. Maka, Ahok pun berjanji akan memberi BPJS gratis kepada  Tuti.

"Iya, saya kerja 17 tahun di dinas pertamanan, belum dapat BPJS. Dia (Ahok) jawab, lagi diproses," kisah Tuti kepada para wartawan.

Pada kesempatan itu Tuti juga bercerita kepada Ahok bahwa dia pernah punya sepeda motor, tetapi hilang dicuri. Ahok pun berjanji akan mengurus sepeda motor Bu Tuti yang hilang itu, Tuti diminta menyerahkan kepadanya surat tanda laporan kehilangan sepeda motor dari kepolisian.

"Baru pertama kali ada kejadian begini. Dari zaman dulu boro-boro. Saya kerja dilirik saja nggak. Senang sih Pak Ahok merhatiin kesejahteraan kita semua sampai BPJS saya ditanyain," kata  Tuti bangga.

Itulah Ahok, yang di balik sikapnya yang sangat tegas dan cenderung kasar itu, serta tidak pernah mengenal kata kompromi dan toleransi terhadap setiap pelanggaran hukum,  tetapi berhati lembut, dengan selalu memperhatikan kesejahteraan orang-orang kecil, pekerja keras, dan jujur seperti  Tuti itu. Sama dengan ketika ia juga telah berhasil mensejahteraan kehidupan tukang-tukang kebersihan kota, penjaga pintu air, dan lain-lain.*****

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun