Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Penghakiman Ahok oleh Ratna Sarumpaet yang Salah Arah

11 Maret 2016   00:16 Diperbarui: 25 Desember 2016   21:46 136916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI, Bestari Barus yang hadir di acara ILC itu menjelaskan kepada Ratna bahwa Nasdem tidak begitu saja menyatakan dukungan kepada Ahok, sebelumnya, mereka juga sudah melakukan klarifikasi dari berbagai sumber, juga dengan pertimbangan sampai sekarang KPK belum menemukan adanya unsur korupsi di Sumber Waras, maka itu Nasdem memutuskan untuk mendukung Ahok, akan membantu Teman Ahok mengumpulkan satu juta KTP tanda dukungan kepada Ahok dan Heru Budi Hartono. Soal, jika nanti terjadi perubahan situasi dan kodnisinya,  maka Nasdem pasti akan mengambil sikap.

Penjelasan itu tetap tidak diterima Ratna. Bahkan dengan berapi-api dia malah menuding ada kekuasaan besar, yang membuat Ahok selalu saja lolos dari incaran KPK. Seolah-olah ia tahu selama ini KPK selalu mengincar Ahok, tetapi dia selalu lolos.

“Ini orang dilindungi oleh kekuasaan yang saya tidak tahu entah dari mana? Membuat ia terus bisa lari dari KPK! Itu persoalan bagi saya!” kata Ratna.

Jelas ini sudah merupakan suatu pernyataan mempolitisasi kasus Sumber Waras. Tetapi, tanpa introspeksi diri, dia malah bilang kepada Bestari Barus agar jangan mempolitisasi kasus hukum Ahok itu. Ia bahkan bilang, aparat hukum itu bisa dibeli (karena belum juga menindak Ahok).

Ketika Bestari berkata terkait kasus Sumber Waras dan Ahok bahwa “Kita percaya kepada aparat hukum kita, biarlah aparat hukum ...”

Ratna langsung memotong, “Aparat hukum yang mana?”

Jawab Bestari, “Yang ada di Indonesia ini lah, kalau ...kita tidak percaya juga itu bagaimana?”

Langsung disargah Ratna, “Kita ‘kan tau juga, aparat hukum bisa main, bagaimana, sih!? Kalau kita bicara hukum, janganlah dipolitisasilah. Hukum is hukum!”

Bestari dengan tenang berkata, “Kalau dikatakan aparat hukum bisa main, kalau dikatakan semua bangsa ini kita curigai, institusi negara ini kita curigai, kita yang sakit nantinya!”

Dan kayaknya, Ratna sudah sakit, saking bencinya dia terhadap Ahok. *****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun