Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pengalaman Awal Menikmati Netflix

10 Januari 2016   16:42 Diperbarui: 10 Januari 2016   18:04 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai penggemar berat film, khususnya film Hollywood dan sejenissnya,  tentu saja pengumuman yang datang langsung dari Co-founder dan CEO Netflix Reed Hastings di atas panggung Consumer Electronics Show (CES) 2016 di Las Vegas, AS, Rabu, 6 Januari 2016 lalu, saya sambut dengan penuh antusias.

Isi pengumuman itu adalah bahwa pada hari pengumuman itu juga Netflix telah memperluas jaringannya ke 130 negara di seluruh dunia, dan salah satunya adalah Indonesia.

Menurut informasi yang saya kutip dari Kompas.com, sebelum ini, layanan Netflix baru bisa dinikmati di 60 negara. Beberapa negara Asia, seperti Singapura, Korea Selatan, Hongkong, dan Taiwan, sudah terlebih dahulu kebagian layanan tersebut.  

Dengan demikian dengan penambahan 130 negara itu, berarti pada 2016, layanan Netflix sudah mencakup 190 negara. Target mereka, pada tahun ini juga, Netflix sudah ada di sedikitnya 200 negara.

Di negara-negara yang melarang beroperasinya perusahaan Amerika Serikat, seperti Korea Utara, Crimea, dan Suriah, tidak memungkinkan Netfix masuk di sana.

Layanan ini pun masih belum tersedia di pasar Tiongkok. Meskipun begitu, melihat pasarnya yang sangat besar, Netflix sangat mendambakan bisa memulai bisnisnya di Tiongkok. "Kami sangat sabar. Entah itu tahun 2016, 2017, kami tetap berupaya (beroperasi di Tiongkok)," kata Reed Hastings.

Apa itu Netflix?

Netflix adalah layanan streaming film berbasis teknologi internet berkecapatan tinggi (minimum 5 megabits per second) yang membuat para penggunanya bisa menonton berbagai tayangan film bioskop, maupun film serial televisi pilihannya, dengan menggunakan hampir semua jenis perangkat yang mendukung teknologi internet berkecepatan tinggi, seperti PC, smartphone, tablet, smart TV, laptop, maupun konsol game PS3, Wii, dan Xbox 360, dengan kwalitas gambar dan suara berkwalitas tinggi.

Netflix menyediakan banyak sekali film pilihan (box office), dan film serial televisi paling laris di Amerika Serikat. Para penggunanya tinggal memilih mau menonton film apa kegemarannya,  tinggal mengkliknya, lalu menontonnya, dengan perangkat apa pun, di mana pun, kapan pun.

Untuk bisa menikmati layanan Netflix ini, kita terlebih dahulu harus menginstal aplikasi Netflix di perangkat (device) kita, yang bisa dilakukan di Android (Google Play Store), iOS (App Store), atau Windows Store.

Setelah itu kita harus mendaftarkan diri menjadi anggota Netflix (membership) untuk berlangganan dengan mengisi formulir di situs Netflix. Untuk Indonesia ada tiga jenis keanggotaan Netflix, yaitu Basic, Standard, dan Premium.

Harga langganan perbulan keanggotaan Basic Rp. 109.000, Standard Rp. 139.000, dan Premium Rp. 169.000. Perbedaannya: pada keanggotaan Basic kita hanya bisa menggunakan 1 jenis perangkat di waktu yang sama, kwalitas gambarnya standar (tidak HD); pada keanggotaan Standard kita dapat menggunakan 2 perangkat  di waktu yang sama, kwalitas gambar HD; sedangkan pada keanggotaan Premium kita dapat menggunakan 4 perangkat  di waktu yang bersamaan, kwalitas gambar Ultra HD.

Saat melakukan pendaftaran itu, kita juga harus mengisi data kartu kredit kita yang akan dipakai untuk membayar biaya langganan bulanan sesuai dengan pilihan kita itu. Begitu kita mendaftar, maka kita langsung dapat menikmati layanan Netflix secara gratis selama 1 bulan penuh terhitung sejak pendaftaran dilakukan. Jenis layanan gratis tersebut disesuaikan dengan pilihan layanan langganan berbayar yang kita telah pilih.

Pilihan langganan Netflix juga tanpa komitmen, artinya kapan saja kita boleh berhenti berlangganan, yang dilakukan secara online pula.

Jauh sebelum Netflix masuk Indonesia, saya sudah tahu tentang Netflix dari berbagai sumber, tetapi tidak pernah menggunakannya. 

Saya sudah cukup lama punya sebuah Blu-ray player Hi-End Oppo BDP-105. Blu-ray ini punya fasilitas internet, di dalamnya terdapat beberapa aplikasi hiburan berbasis internet, salah satunya adalah Netflix. Maka itu, saya sudah lama ingin sekali merasakan bagaimana bisa menikmati film-film melalui Netflixmelalui Blu-ray player itu, tetapi selama itu pula belum bisa, karena selama itu pula Netflix belum ada di sini.

Maka itu, tak heran begitu mendengar kabar bahwa Netflix sudah masuk Indonesia sejak 6 Januari 2016 itu, saya pun menyambutnya dengan  antusias, saya pun langsung teringat dengan aplikasi Netflix di Blu-ray player saya itu, saya ingin menggunakannya segera.  Tanpa banyak buang waktu lagi pada 7 Januari saya langsung melakukan pendaftaran keanggotaan dan berlangganan Netflix dengan pilihan keanggotaan Prime.

Betul, begitu selesai melakukan pendaftaran, saya langsung bisa menggunakan dan menikmati Netflix secara gratis, yang akan terus berlangsung sampai dengan 7 Februari 2016. Sedangkan pembayaran keanggotaan otomatis baru dihitung setelah tanggal 7 Februari itu.

Pilihan film di netflix memang sangat banyak, semuanya film pilihan. Ada film TV (TV Shows), Action, Children and Family, Comedies, Documentaries, Drama, Horror, Independent, Romance, dan Thrillers. Kwalitas gambar dan suara bagus, tapi masih di bawah  kwalitas gambar dari kepingan Blu-ray.

"Kekurangannya", semua film di Netflix belum ada teks bahasa Indonesia-nya. Yang ada kebanyakan teks bahasa Inggris, ditambah teks berbahasa Perancis, Jerman, Spanyol, dan China Tradisional. Jika manajemen Netflix jeli dan mau punya pelanggan Indonesia yang  banyak, seharusnya mereka adakan juga teks bahasa Indonesia di semua film yang ada di Netflix. Karena mayoritas masyarakat Indonesia tidak bisa berbahasa Inggris. Ketiadaan teks bahasa Indonesia ini akan menjadi salah satu faktor orang di Indonesia enggan berlangganan Netflix.

Jika dibandingkan dengan DVD dan Blu-ray bajakan tentu saja kecepatan stok film Netflix masih kalah jauh, apalagi di semua produk bajakan itu ada teks bahasa Indonesia-nya. Oleh karena itu saya tidak sependapat dengan pernyataan seorang pengamat film yang mengatakan keberadaan Netflix akan mengurangi DVD dan Blu-ray bajakan. 

Konsumen DVD dan Blu-ray bajakan enggan untuk pindah ke produk seperti Netflix, karena film-filmnya relatif lama, dan tidak punya teks bahasa Indonesia. 

Bahkan jika dibandingkan dengan film-film di televisi berbayar seperti HBO, Fox, dan Cinemax, koleksi film di Netflix, rata-rata relatif masih kalah baru.

Kelebihan dari Netflix adalah kita tidak tergantung dengan jadwal putar filmnya, kita benar-benar bebas memilih film apa yang mau kita tonton untuk waktu kapan pun juga, dengan menggunakan perangkat apa pun yang kita miliki asalkan ada fasilitas internet berkecepatan tingginya, di mana pun kita berada.

Canggihnya Netflix juga adalah kita bisa melanjutkan tonton film kita yang terhenti (resume playing) secara otomatis, dari perangkat yang berbeda. Misalnya, kita nonton film dari Netflix di PC atau Smart TV di rumah. Belum habis menontonnya, kita harus pergi meninggalkan rumah. Nah, di perjalanan, atau di mana saja, begitu kita membuka Netflix di perangkat seperti smartphone atau tablet, maka secara otomatis film yang tadi kita tonton itu dilanjutkan sekitar 30 detik sebelum di bagian dari mana tadi kita terakhir menontonnya di rumah.  Waktu sekitar 30 detik sebelumnya itu tentu sebagai pengingat kita saja sebelum melanjutkan tontonan tersebut.

Untuk menggunakan Netflix sebaiknya kita juga berlangganan internet yang unlimited, karena memutar film-film di Netflix memerlukan bandwith yang besar, kecuali jika kita menggunakan Wi-Fi.

Berikut ini hasil dari pengaksesan Netflix saya dari beberapa perangkat yang berbeda: 

Di PC:

 

Di Smartphone:

 

Di Tablet:

 

 

Di Laptop

 

Di Home Theater:

 

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun