Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

“Kompasiana” Disebut di Sidang MKD

2 Desember 2015   18:47 Diperbarui: 2 Desember 2015   19:49 5002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Sebelum Kahar Muzakir, giliran Supratman, anggota MKD dari Fraksi Partai Gerindra yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan gaya interogasi untuk menyudutkan Sudirman Said. Intinya dia mau bilang kepada Sudirman, Anda sendiri juga pejabat yang tidak benar.

Beberapakali Supratman mencoba mengkonfirmasikan, yang terkesan dengan maksud semakin menyudutkan Sudirman Said, artikel yang berisi tudingan miring terhadap Sudirman Said yang berjudul “Buka Dulu Topengmu, Sudriman Said” , yang diasebut ada di “Kompasmania”. Yang dimaksud adalah Kompasiana.

Supratman yang terkesan lebih percaya sebuah tulisan anomim karena menyudutkan Sudirman Said itu berkata kepada Sudirman Said, “Di Kompasmania juga sudah menyatakan, ini relevansi dengan pertanyaan saya yang pertama, soal perkenalan, -- saya tidak tau benar atau tidaknya, -- tapi dalam hubungan yang terjadi, itu kelihatannya, hubungan antara Reza Chalid dengan Saudara Pengadu, tulisan yang ada di Kompasmania itu, memperlihatkan, ada hubungan. Nah, saya mau dapatkan, mana yang benar?”

Sudirman Said, yang rupanya sudah membaca artikel yang terdiri dari tiga jilid itu (jilid pertama sudah dihapus Admin), bahkan sudah mencetaknya, buktinya dia bilang artiel itu terdiri dari delapan belas halaman, menjawab Supratman. Lebih dulu, dia mengklarifikasikan nama “Kompasmania” oleh Supratman itu dengan “Kompasiana”.

Sudirman membantah semua yang ditulis tentang dirinya di Kompasiana itu. Dengan suara tegas, Sudirman mengatakan dia tidak pernah mengenakan topeng. Justru penulis artikel di Kompasiana itulah yang mengenakan topeng, dengan tidak berani menunjukkan identitas aslinya.

Sudirman menantang penulis artikel yang menggunakan nama “manusia transparan indonesia” itu jika berani membuka topeng di persidangan itu, di depannya.

Sebuah tantangan yang tak mungkin dilakukan si “manusia transparan indonesia” yang sangat tidak transparan, yang mengenakan topeng di balik nama samaran, sembari menuding secara pengecut orang lain yang mengenakan topeng.

Jika ia benar-benar seorang manusia transparan yang tidak mengenakan topeng, tentu apa yang ditulis di Kompasiana itu, seharusnya dialaporkan saja ke Mabes Polri atau ke KPK.

Selengkapnya inilah jawaban Sudirman Said atas pertanyaan Supratman tentang tulisan anonim di Kompasiana itu, “Saya ingin mengklarifikasikan, di Kompasiana,  delapan belas halaman, dengan judul ‘Bukalah Topengmu, Sudirman Said’. Komentar saya sederhana, yang menulis tidak menyebutkan nama, kalau dia yakin dengan apa yang diatulis, bukalah, topengmu, hai penulis! Inilah, saya seperti ini, saya tidak punya topeng. Yang ditulis adalah fiksi dan kebohongan. Dan, marilah, kita duduk, yang menulis itu datang ke sini, hadapi saya! Yang menulis adalah orang yang pakai topeng, yang menyembunyikan tangannya, yang menyembunyikan identitasnya, tapi tangannya ada di mana-mana. Karena itu, suatu ketika, saya akan perkarakan!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun