Setelah memecat ketiga orang itu, Andy menghubungi temannya di stasiun televisi lain dan memohon agar dia mau menampung ketiga orang yang dipecat itu. Kepada temannya itu, Andy menjelaskan apa yang terjadi. Andy menjamin ketiganya merupakan tenaga andal dan baik. Mereka diberhentikan karena “terpeleset” menabrak aturan yang berlaku di Metro TV. Syukur, temannya itu setuju menerima ketiga orang tersebut.
Seperti Ahok
Kasus pemecatan reporter yang baik hati itu mirip dengan kasus Ahok yang memecat seorang lurah. Lurah itu dipecat Ahok karena kinerjanya buruk. Tidak lama setelah pemecatan itu dilakukan, Ahok menerima pesan singkat berisi komplain dari seorang anak yang mengaku ayahnya baru saja dicopot dari jabatan lurah. Gara-gara ayahnya dipecat itu, dia tidak bisa lagi melanjutkan kuliahnya, karena selama ini biaya kuliah dari sang ayah didapat dari tunjangan kinerja daerah (TKD) yang diterima sang ayah sebagai lurah.
Ahok langsung meminta stafnya mengecek kebenaran informasi tersebut, ternyata memang benar, sang anak sangat membutuhkan biaya kuliah. Apa yang dilakukan Ahok? Secara pribadi dia membiayai biaya kuliah anak itu, sedangkan tentang pemecatan ayahnya, Ahok meminta maaf, tidak bisa diubah lagi. "Urusan dinas ya dinas, pekerjaan ya pekerjaan. Begitu kesulitan uang, bilang ke saya, asal jangan mencuri anggaran," kata Ahok dalam suatu testimoninya (Kompas.com).
Memecat Tim Papua, Berdebat dengan Surya Paloh
Kisah lain “kekejaman” Andy Noya adalah ketika dia memecat tim liputan khusus Metro TV yang ditugaskan di Papua, pada tahun 2000. Selama tiga bulan, mereka yang terdiri dari enam orang: tim reporter dan tim teknik untuk siaran langsung itu bertugas di Papua. Saat kembali dan menyerahkan laporan keuangannya, ternyata laporan itu bermasalah. Ditemukan ada manipulasi. Setelah Dewan Redaksi bersidang dan menemukan adanya kecurangan keuangan tersebut, Andy langsung memecat mereka semua.
Tanpa sepengetahuan Andy, mereka menghadap Surya Paloh untuk meminta pengampunan. Kepada Surya Paloh mereka mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam itu. Hati Surya Paloh luluh, dia mengatakan kepada mereka, jika mereka mau mengakui kesalahannya secara terbuka, meminta ampun disiarkan Metro TV, mereka boleh kembali bekerja di Metro TV. Tim itu menyanggupinya, Surya Paloh lalu menganulir keputusan pemecatan dari Andy itu.
Ketika mengetahui hal itu, Andy kaget dan marah. Ia langsung menghadap Surya Paloh di ruang kerjanya. Andy menyatakan tidak bisa menerima keputusan Surya Paloh yang menganulir keputusannya itu. “Mereka bukan lalai, tetapi sengaja mencuri uang perusahaan. Ini kesalahan yang tidak bisa dimaafkan,” kata Andy kepada Surya Paloh.
Surya Paloh bersikeras bahwa setiap manusia bisa berbuat salah, bisa khilaf. Karena itu, asalkan mereka mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara terbuka, mereka layak menerima pengampunan dan boleh bekerja kembali. Andy tetap berkeberatan. Terjadilang perdebatan sengit antara dia dengan boss-nya itu.
“Tuhan saja maha pengampun. Harusnya kamu juga bisa memaafkan mereka!” ujar Surya Paloh dengan nada tinggi.
“Saya bukan Tuhan!”, balas Andy tak kalah tinggi nadanya. “Karena itu saya tidak bisa menolerir perbuatan mereka. Saya akan memecat mereka kembali!”