Mungkin karena Jokowi sering merasakan juga kritik pedas Rizal Ramli itu, maka ia pun memutuskan memilih Rizal Ramli yang cerdas sebagai Menko Kemaritiman-nya yang baru, menggantikan Menko sebelumnya, yang mungkin juga termasuk menteri “kw-3” menurut Rizal.
Yang jelas ada kesan tinggi hati dari sosok Rizal Ramli ini. Setelah dilantik Presiden Jokowi sebagai Menko Kemaritiman yang baru, ia pun bercerita kepada para wartawan, bahwa sesungguhnya ia ragu-ragu dan sudah menolak penawaran dari Presiden Jokowi supaya ia bersedia menjadi menterinya, tetapi karena didesak terus, apalagi Jokowi membawa-bawa nama rakyat, akhirnya hatinya luluh juga, dan menerima tawaran Presiden itu.
"Saya sebetulnya ragu mau terima jabatan ini, tapi saya terharu Presiden Jokowi betul-betul minta saya untuk bergabung bahkan beliau katakan yang minta bukan hanya Jokowi sebagai presiden, yang minta itu rakyat Indonesia. Karena masalah kita sudah sulit banget, jadi saya minta Mas Rizal terima," jelas Rizal menceritakan pembicaraannya dengan Jokowi.
"Ya, saya bukan orang yang meminta jabatan, zaman dulu juga kita nolak ditawari menteri. Tapi karena Jokowi sungguh-sungguh minta saya gabung. Kedua, Pak Jokowi bilang yang minta ini bukanlah Jokowi, saya apalah, tapi yang minta ini rakyat Indonesia karena kita dalam kondisi banyak masalah," terang Rizal.
"Saat Jokowi bilang begitu, saya lemas dan putuskan bersedia bantu presiden. Ya, kamu kan sudah kenal saya di mana pun saya berada kan (tetap kritis).”
Kembali ke “gebrakannya” yang meminta Garuda membatalkan rencana pembelian 30 unit pesawat Airbus A350 itu.
Rizal Ramli tentu berkeyakinan penuh bahwa permintaannya untuk Garuda membatalkan pembelian pesawat Airbus A350 itu adalah suatu pemikiran yang cerdas, tetapi, bagaimana dengan reaksinya nanti ketika Menteri BUMN Rini Soemarno malah menyatakan ketidaksetujuannya, bahkan menghimbau Rizal agar jangan asal bicara, karena ini urusan bisnisnya Garuda sebagai sebuah BUMN, dan Menko Kemaritiman tidak punya wewenang untuk melakukan intervensi?
Apakah pertentangan dua Menteri ini akan berkembang menjadi perselisihan yang lebih serius? Jangan-jangan Rini Soemarno juga diam-diam menurut Rizal Ramli sebagai salah satu menteri kw-3-nya Jokowi yang masih tersisa, jadi tak paham dengan gagasannya tentang pembatalan pembelian pesawat itu oleh Garuda?
Bagaimana jika Presiden Jokowi lebih “berpihak” kepada Menteri BUMN, dengan tak memenuhi gagasan Rizal Ramli itu?
Orang cerdas yang tinggi hati biasanya memandang orang lain “bodoh” saat orang lain itu tidak bisa menerima gagasan-gagasannya, dan melakukan hal sebaliknya dari apa yang digagaskan itu.
Semoga saja, Rizal Ramli tidak termasuk orang cerdas yang tipikal seperti itu. *****