Makanan Kaki Lima, Harga Bintang Lima

[caption caption="Scalop"]

[/caption]

[caption caption="Kepiting Bihun"]

[/caption]

[caption caption="Baby Kaylan"]

[/caption]

 

Per porsi kerang Gong Gong SGD 50 (2 kg) + Scalop (3 kg) SGD 75 + Kepiting Bihun (2 kg) SGD 161 + Baby Kayland SGD 20. Plus 3 porsi nasi putih dan 8 air mineral, totalnya adalah SGD 368,20, atau sekitar Rp. 3.645.000! Yang menambah nilai “keterlaluannyanya” juga ditagih 7 sapu tangan handuk basah yang dipakai untuk mengelap tangan sejumalh SGD 7,3. Padahal ini bukan tisu basah yang sekali pakai dibuang. Jadi, sama saja yang dibayar adalah biaya sewa saputangan tersebut, karena pasti dicuci dan digunakan kembali oleh pengelola rumah makan itu untuk konsumennya yang berikutnya, dan seterusnya.

Harga makanan di depot pinggir jalan begini layak menyandang slogan: "makanan kaki lima harga bintang lima".

Harga makanan di rumah makan emperan ini jauh lebih mahal daripada harga makanan rata-rata di restoran-restoran di mall di Singapura,  sehingga dapat disimpulkan bahwa kami telah menjadi korban dari rumah makan yang seenaknya saja menentukan harga makanannya, seperti yang terjadi di pantai Anyer di Indonesia tersebut di atas.

Hikmahnya adalah jika menemukan rumah makan yang tidak mencantumkan harga di daftar menunya, sebaiknya kita tanyakan hal itu dengan sejelas-jelasnya.

Pengalaman ini tidak ditemukan saat saya makan di kawasan Newton Circus, Newton Food Center, yang merupakan pusat makanan tua terkenal di Singapura. Sebagian besar menjual sea food, yang lezat-lezat, antara lain Kepiting Saus Chili, Ikan Pari Bakar, Udang Bakar Bawang Putih, dan Kerang Gong Gong Rebus dimakan dengan sambalnya yang khas, yang merupakan favorit saya. Ada harga yang dicantumkan pada tiap menunya.

 

[caption caption="Ikan Pari Bakar"]

[/caption]