Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Akankah Abraham Samad Menangkap Wakil Ketua-nya Sendiri?

7 Januari 2014   21:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03 2889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13891178831761460849

[caption id="attachment_314488" align="aligncenter" width="585" caption="Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Zulkarnain (Tribunnews.com)"][/caption]

Pada Kamis, 12 Desember 2013, di sebuah seminar politik kebangsaan di kantor International Conference of Islamic Scholar (ICIS), Jakarta, menjawab pertanyaan seorang peserta seminar, Ketua KPK Abraham Samad membuat pernyataan yang mengejutkan. Dia bilang,ada koruptor besar di Jawa Timur. Namun, KPK sulit menembus dan menemukan bukti karena modus kejahatan itu sangat canggih dan tak berbekas.

"Di Jawa Timur itu perampoknya kelas wahid, pelakunya berpengalaman, bahkan kategori tak bisa dimaafkan," kata Abraham  ketika itu.

Koruptor kelas wahid di Jawa Timur itu, kata Abraham, masuk dalam kategori kelas berat karena melakukan korupsi secara rapi dan tak meninggalkan jejak. Semua kejahatannya, kata Abraham, dirancang sedemikian rupa untuk mengantisipasi adanya penelusuran KPK.

"Kalau yang lain itu pemula, merampok meninggalkan jejak. Kami paham, semoga kami diberi petunjuk oleh Tuhan untuk ungkap kejahatan canggih dan ditutup-tutupi," ujar Abraham (Kompas.com).

Wajar, kalau kemudian kita menjadi penasaran. Kasus korupsi apa yang dimaksud Ketua KPK itu, dan siapa saja aktor-aktor pelakunya, sampai mampu membuat KPK yang selama ini sudah berprestasi bagus dengan banyak menangkap para koruptor kelas kakap, mengaku kewalahan dan belum mampu menembus dan menemukan bukti kasus korupsi itu, meskipun sudah tahu ada kasus tersebut?

Dari ucapan Abraham ini saya yakin yang dimaksud dia bukanlah kasus-kasus korupsi yang terjadi di kabupaten-kabupaten yang relatif kecil di Jawa Timur, seperti Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan lain-lain.

Sedangkan, di Kota Surabaya, untuk pemerintahan periode sekarang,  juga rasanya kecil kemungkinannya, mengingat kinerja, prestasi dan rekam jejak walikota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini, yang fenomental. Dikenal sebagai walikota yang jujur, bersih, dan tegas. Bahkan Ibu Risma, demikian dia biasanya disapa, juga diakui sebagai pendobrak dan pelopor penciptaan sistem transparansi anggaran pemerintahan daerah yang diakui dunia.

Bagaimana dengan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur  yang dipimpin oleh Gubernur Soekarwo, alias Pakde Karwo, yang saat ini adalah periode keduanya?

Sehari setelah Abraham Samad melontarkan pernyataannya itu, Soekarwo mengatakan, saat ini Pemprov Jawa Timur telahbekerjasama dengan Bidang Pencegahan Korupsi KPK RI. Bahkan, katanya, Provinsi Jawa Timur menjadi Pilot Project dalam pencegahan korupsi. Dalam menjalanlan pemerintahan dan pengelolaan uang negara, Soekarwo  mengklaim itu sudah sesuai dengan standar operasional yang ada.

Soekarwo mengaku, belum tahu kasus korupsi apa di Provinsi yang dipimpinnya, yang dimaksud oleh Abraham Samad itu, tetapi dia percaya Ketua KPK itu pasti punya dasar atas pernyataannya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun