Usia matang, pendidikan tinggi, bahkan tingat Master tidak menjamin bahwa seseorang itu telah mempunyai pengetahuan tentang seks yang cukup.
Teman saya, seorang laki-laki lulusan Sarjana (S1), usianya awal 30-an, pernah cerita kepada saya bahwa dia sangat kaget ketika pacarnya yang juga lulusan S1 menolak ketika hendak dicium bibirnya. Yang membuatnya kaget itu bukan karena penolakan tersebut, tetapi karena alasannya. Mau tahu alasannya? Alasannya adalah si cewek takut hamil kalau dicium!
Beruntunglah hal tersebut berlangsung tidak lama, setelah pacarnya itu mendapat “kursus singkat” dari teman saya itu, yang kemudian membuatnya bersedia dicium. Bahkan kemudian “ritual” itu pun acapkali mereka lakukan. Sekarang sudah menikah dan memiliki anak.
Ini bukan cerita karangan saya. Tapi sungguh-sungguh terjadi.
Saya kemudian tidak merasa heran ketika mengetahui latar-belakang keluarga pacarnya tersebut yang sangat kolot dan tertutup soal seks terhadap anak-anaknya. Di sinilah letak pentingnya pendidikan seks sejak dini. Bukan karena kita khawatir terjadi kehamilan sebelum waktunya, tetapi juga rupanya karena sebaliknya.
Namun, kisah teman saya itu belum ada apa-apanya dengan sebuah peristiwa yang terjadi di Tiongkok, belum lama ini.
Sepasang suami-istri asal Provinsi Hubei, Tiongkok yang telah berusia 30-an, merasa khawatir dengan pernikahan mereka yang telah berlangsung selama tiga tahun, tetapi belum juga memiliki anak. Demikian Tribun News.com yang mengutipnya dari Sin Chew Daily edisi Rabu, 6 Juli 2011.
Mereka, sang suami yang seorang Doktor, dan sang istri yang bergelar Master, kemudian memutuskan untuk konsultasi ke dokter ahli.
Alangkah terkejutnya sang dokter ketika mengetahui bahwa selama tiga tahun menikah itu pasangan suami-istri itu sama sekali belum pernah melakukan hubungan seks!
Lho, kalau memang belum pernah melakukan hubungan suami-istri kenapa mereka harus khawatir belum juga memiliki anak? Ternyata dua-duanya mempunyai pengetahuan seks yang sangat minim. Bahkan mungkin bisa dikatakan nol.
Mereka mengira hanya dengan tidur berduaan di atas satu ranjang yang sama, sudah cukup membuat istri hamil dan melahirkan anak. Sebelum menikah mereka juga tidak pernah bersentuhan, bergandengan tangan, apalagi berciuman. Karena mereka khawatir semua kegiatan itu akan menyebabkan si perempuan hamil.
Wah, mungkin mereka mengira mereka sejenis hewan vertebrata seperti ikan yang cara bereproduksinya dengan melakukan pembuahan di luar tubuh (oviparus).
Yang membuat saya bertanya-tanya di dalam hati adalah meskipun pengetahuan tentang seks sepasang suami-istri ini nyaris nol, apakah mungkin mereka juga tidak mempunyai nafsu birahi?
Barangkali ini juga dampak negatif dari tidak pernah menonton film biru, alias blue film, ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H