Ini cerita adik saya ketika berwisata ke Hongkong dan China beberapa tahun yang lalu. Hari itu hari terakhir di Hongkong, rombongan wisatanya meninggalkan hotel di Hongkong dengan sebuah bus pariwisata setempat menuju bandara. Belum seberapa jauh meninggalkan hotel, ponsel tour leader-nya berdering. Dari hotel, mengatakan ada sebuah ponsel yang tertinggal, apakah milik salah satu dari mereka. Tour leader mereka mengumumkan, apakah ada yang merasa punya ponsel tertinggal?
Spontan segera semua orang di dalam bus itu meraba sakunya masing-masing, dan hampir serempak mengatakan, tidak ada ponsel yang ketinggalan. Tour leader menyampaikan ke hotel. Telepon ditutup. Beberapa menit kemudian, ponsel berbunyi lagi, dari hotel lagi, sekali lagi minta kepastian benarkah tidak ada yang ponselnya tertinggal, karena mereka telah menemukan sebuah ponsel.
Kembali setiap orang meraba dan memeriksa sakunya. Kali ini lebih teliti lagi. Kemudian terdengar salah satu dari mereka, seorang laki-laki setengah baya, berteriak dengan nada gugup, “Oh, ya, ponsel saya yang tertinggal!”
“Lho, tadi kenapa bilang tidak ada yang tertinggal?” Tour leader-nya bertanya bingung.
Dengan tersipu-sipu laki-laki itu menjawab, “Tadi saya raba saku saya, terasa ada ponselnya. Sekarang, baru saya keluarkan dari saku. Ternyata saya keliru membawa, bukan ponsel yang saya bawa. Tapi remote TV kamar hotelnya!”
Suara tawa pun pecah membahana di dalam bus.
Untung masih ada waktu untuk kembali ke hotel.
Pelajaran bagi kita semua, di mana saja, harap benar-benar teliti sebelum check-out, meninggalkan hotel. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H