Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Sequel Buku "Jokowi (Bukan) untuk Presiden"

5 September 2014   05:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:34 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_322362" align="aligncenter" width="630" caption="Pada 9 Agustus 2014, KPU meresmikan pemenang Pilpres 2014 adalah pasangan Jokowi-JK (Antaranews.com)"]Sabtu, 19 Oktober 2013, di Function Room Gramedia Matraman Lt. 2, Jakarta, buku Jokowi (Bukan) untuk Presiden Diluncurkan dengan pembicara pakar komunikasi Effendi Gazali, bersama Pepih Nugraha (Foto oleh Penulis)

Buku Jokowi (Bukan) untuk Presiden (2013) adalah buku pertama gotong royong para blogger Kompasiana yang paling menonjol. Karena themanya sangat pas, berkaitan dengan semakin hangatnya wacana Jokowi capres di Pilpres 2014 ketika buku itu diterbitkan. Pro-kontra wacana apakah Jokowi layak maju ikut meramaikan bursa calon presiden di Pilpres 2014 mewarnai opini 42 Kompasianer yang dituangkan dalam bentuk 66 artikel: Apakah Jokowi untuk Presiden, atau Jokowi Bukan untuk Presiden.

Pada Sabtu, 19 Oktober 2013, di Lantai 2 Function Room Gramedia Matraman, Jakarta, buku tersebut diluncurkan dengan mengundang pakar komunikasi Effendi Gazali sebagai pembicaranya, bersama Pepih Nugraha dari Kompasiana.

Secara umum Gazali memuji buku tersebut, meskipun para penulisnya bukan penulis-penulis profesional, melainkan hanya berasal dari masyarakat biasa. Tetapi justru di situlah daya tariknya. Pembaca menjadi tahu bagaimana keanekaragaman pandangan masyarakat dari seluruh Indonesia mengenai sosok seorang tokoh yang bernama Jokowi itu berkaitan dengan wacana apakah dia untuk presiden, ataukah bukan.

Pro-kontra di buku Jokowi (Bukan) untuk Presiden itu mulai terjawab beberapa bulan setelah buku itu beredar. Tepatnya, pada 14 Maret 2014, PDIP memberi mandat kepada Jokowi untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2014, Jokowi menerimanya, dan kemudian mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden dari PDIP di Rumah si Pitung, Marunda, Jakarta Utara. Tetapi sampai di sini kepastian Jokowi masih pada “Jokowi untuk Calon Presiden”.

14 Maret 2014, Jokowi mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden 2014 dari PDIP (sumber: indikator.co.id)

Pilpres diselenggarakan pada 9 Juli 2014, siangnya melalui hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei yang kredibel, hasilnya Jokowi-JK menang sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Melalui proses rekapitulasi suara nasional yang sangat transparan dan diawasi ketat oleh para sukarelawan, pada 9 Agustus 2014, KPU mensahkan Jokowi-JK sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dengan jadwal pelantikannya pada 20 Oktober 2014.

Pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta yang tidak puas dengan hasil perhitungan suara oleh KPU itu menggugat di Mahkamah Konstitusi (MK). Pada 21 Agustus 2014, MK memutuskan menolak seluruh permohonan Prabowo-Hatta, yang berarti memperkuat keputusan KPU yang menyatakan Jokowi-JK adalah Presiden dan Wakil Presiden terpilih.yang sah. Setelah nanti dilantik pada 20 Oktober 2014 resmilah Jokowi menjadi Presiden RI dengan wakilnya JK.

[/caption]

Ternyata memang: “Jokowi untuk Presiden”.

Di dalam proses wacana sampai dengan Jokowi benar-benar sebagai Presiden itu, di Kompasiana juga diramaikan oleh berbagai artikel oleh para Kompasianer yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Lebih-lebih di masa kampanye Pilpres 2014 itu, Kompasiana benar-benar sangat riuh-rendah dengan puluhan artikel-artikel setiap hari khusus mengenai Pilpres tersebut, termasuk paling banyak adalah mengenai calon presiden Jokowi. Berapa banyak sebenarnya artikel mengenai Jokowi itu, tentu Admin lah yang paling mengetahuinya. Keramaian artikel tentang Jokowi yang sangat tersebut terus berlangsung sampai di saat sidang gugatan Pilpres tersebut di MK.

Nah, tentu sangat menarik jika Admin Kompasiana mulai sekarang memikirkan untuk mengadakan proyek buku baru lagi dari para Kompasianer yang merupakan “sequel” dari buku Jokowi (Bukan) untuk Presiden itu.

Kalau buku Jokowi (Bukan) untuk Presiden isinya berupa kumpulan artikel para Kompasianer di Kompasiana menyangkut wacana pro-kontra Jokowi sebagai calon presiden, -- saat itu kepastian Jokowi nyapres ataukah tidak belum diketahui --, maka sequel –nya nanti berisi kumpulan artikel Kompasianer di Kompasiana  menyangkut Jokowi sebagai calon presiden sampai dengan terpilih sebagai presiden melalui Pilpres 2014 itu. Judulnya mungkin adalah Jokowi untuk Presiden.

Semua proses proyek buku ini tentu diserahkan sepenuhnya kepada Admin Kompasiana.

Bagaimana, setuju? Ditunggu tanggapannya dari Admin. ***

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun